Sementara itu, SVP Distribusi Pupuk Indonesia, Veronika Trisna Sukmawati mengungkap, bahwa kerjasama angkutan pupuk subsidi menggunakan kereta api ini merupakan wujud nyata Pupuk Indonesia dalam meningkatkan layanan distribusi atau penyaluran dalam rangka menyiapkan stok yang dibutuhkan petani sesuai alokasi dari Pemerintah.
Saat ini, kata Vero, kerjasama pendistribusian pupuk bersubsidi dengan moda kereta api telah dilaksanakan di 4 (empat) wilayah yaitu Brebes, Kebumen, Klaten, dan Sleman.
“Besar harapan kami, kerjasama ini secara kontinu tidak hanya berhenti di tahun ini saja dan berhenti di 4 gudang tersebut tetapi meluas serta dapat meningkatkan kehandalan pendistribusian, tentunya ini akan berkontribusi penuh terhadap kedaulatan pangan,” harapnya.
Menurut Veronika, sarana kereta api menjadi tambahan fasilitas distribusi yang dimiliki oleh Pupuk Indonesia. Adapun fasilitas distribusi Pupuk Indonesia grup terdiri dari 4 unit pengantongan pupuk, 6 unit Distribution Center (DC), 12 kapal dengan 226 rute angkutan laut, 7.931 truk angkutan darat, 581 gudang dengan kapasitas 2,48 juta ton, serta jaringan 1.100 lebih distributor dan 26.000 lebih kios resmi yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia.
“Kita ketahui bersama dengan pengangkutan melalui kereta api tentunya efektivitas pengangkutannya akan lebih baik dibandingkan melakukan pendistribusian via trucking yang melalui jalan raya, karena kapasitas trucking jauh lebih kecil dibanding kereta api dalam sekali pengangkutan, selain itu ketepatan waktu sampai semakin terkendali dikarenakan bebas dari kepadatan lalu lintas di jalan raya, dengan pendistribusian kereta api ini salah satu inovasi yang kita lakukan, di mana kita bisa efektif, dan sebagai bentuk penyesuaian terhadap kebijakan pemerintah terkait Zero ODOL,” pungkasnya.
Editor : Miftahudin