BREBES, iNewsBrebes.id - Untuk mencegah kekerasan dikalangan Santri, Pondok Pesantren Al Hikmah 2 Benda, Kabupaten Brebes, menggelar dialog kepesantrenan dengan tema 'HAM dan Perlindungan Anak dalam Dimensi Pesantren', Selasa (18/10/2022).
Kegiatan itu sekaligus menjadi komitmen Ponpes Al Hikmah 2 Benda untuk menjadi pelopor Pesantren Ramah Anak. Peserta kegiatan meliputi pengurus yayasan, pengurus pesantren, dan para guru bimbingan konseling (BK).
Subkor Pemberdayaan Perempuan DP3KB Brebes, Lilik Meidia mengatakan, dialog interaktif penuh dengan tanya jawab ini sangat bagus. Ia pribadi sangat mendukung adanya pesantren ramah anak. Sebab problematika kekerasan anak yang saat ini marak terjadi pemicunya adalah media sosial.
Ia mencontohkan, anak TK zaman sekarang sudah tahu yang namanya tawuran saja karena dampak media sosial.
"Kabupaten Brebes sudah ada sekolah ramah anak, maka kedepan harus juga ada pesantren ramah anak," ujarnya.
Sementara Kanit PPA Satreskrim Polres Brebes, Aiptu Ruth Yossy Natalia mengatakan, kegiatan seperti ini sangat bagus dan perlu diadakan secara rutin.
Sebab masih banyak orang tidak tahu tentang persoalan hukum. Ia berharap, informasi tentang perlindungan anak ini dapat tersampaikan juga kepada para santri dan orangtua. Sehingga semua bisa saling menjaga dan mewujudkan cita-cita pesantren dalam melahirkan generasi bangsa yang berkarakter.
"Harapannya, informasi dari kegiatan ini yang disampaikan kepada guru BK dan pengurus yayasan bisa tersampaikan ke anak didik semua," ungkapnya.
Pengasuh Ponpes Al Hikmah 2 Benda, KH Sholahudin Masruri mengatakan, dialog kepesantrenan kali ini bertujuan untuk memahamkan tentang pemaknaan HAM dan pesantren ramah anak.
Sekaligus untuk merespon isu yang menyatakan pesantren itu tempat pembulian atau kriminalitas. Gus Sholah sapaan akrabnya mengatakan, pesantren merupakan amanah dari undang-undang dalam pendidikan karakter anak bangsa.
Ia berharap, masyarakat khususnya wali santri akan memahami nilai-nilai pendidikan yang berada di dalam pesantren.
"Kami ingin bergandengan dengan stakeholder untuk memahamkan tentang pemaknaan HAM dan pesantren ramah anak," katanya.
Editor : Miftahudin