BREBES, iNews.id - Kantor Pemerintahan Terpadu (KPT) Brebes diketahui amblas pada bagian drop off meski baru setahun dibangun. Meski begitu, Dinas Pekerjaan Umun (DPU) mengungkap, kerusakan tersebut sepenuhnya bakal ditanggung kontraktor pelaksana. Perbaikan teras gedung Pemkab Brebes yang amblas 10 cm itu masuk dalam masa peliharaan dan masih menjadi tanggung jawab kontraktor. Pemda menargetkan pelaksanaan perbaikan ini bakal memakan waktu selama dua pekan.
DPU juga meminta kontraktor pelaksana untuk melakukan perbaikan secepat mungkin namun dengan hasil yang maksimal.
"Kami tekankan kepada pihak kontraktor, perbaikan ini bisa selesai selama dua minggu agar tidak mengganggu pelayanan. Karena yang diperbaiki hanya bagian drop off, sedangkan bangunan utama tidak terjadi kerusakan karena menggunakan pondasi tiang pancang yang kedalamannya 58 meter," ujar Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Brebes Dani Asmoro saat jumpa pers bersama media di KPT Brebes, Jumat (03/10/2023) siang.
Sementara Perwakilan PT Istaka Karya PT (persero) dan PT Chimarder 777 (KSO) sebagai kontraktor pelaksana, Roni Winarto mengatakan, kerusakan pada bangunan KPT hanya terjadi di bagian teras gedung. Sedangkan untuk bangunan utama KPT yang menjulang enam lantai itu, ia menyebut tidak terjadi kerusakan lantaran tiang pancang di bawahnya cukup kokoh.
"Karena struktur tanah atau jenis tanah yang memang lempung atau tanah kurang bagus akhirnya terjadi atau penurunan tanah yang sangat masif. Penurunan tanah terjadi di area dropp off yang merupakan bangunan pendukung dan bukan bangunan utama," ujat Roni Winarto saat mengecek perbaikan teras KPT.
Roni menegaskan, gedung yang dibangun dengan anggaran Rp 110 miliar itu masih dalam masa pemeliharaan dan menjadi tanggung jawab pihak kontraktor untuk melakukan perbaikan. Perbaikan dilakukan dengan melibatkan tim teknis, baik dari Pengawas Managemen Konstruksi maupun tenaga ahli dari perguruan tinggi Unnes dan Untidar.
"Kita sepakati untuk penangannanya diperkuat dengan beton betulang di bawah drop off dan ada penambahan dinding yang akan menunjang dari area drop off. Perbaikan ini untuk pemerataan beban di bagian teras, sehingga jika terjadi penurunan juga merata dan tidak terjadi keretakan," ungkap Roni.
Dia menuturkan, dalam perbaikan itu, di bawah drop off akan ada penambahan tie beam dengan balok beton berukuran 50x40 sepanjang 15 meter. Kemudian ditambah enam pilar tiang setinggi 3 meter serta penebalan tembok sekitar 15 cm dengan mengikuti panjang balok beton. Kemudian, pemotongan pola retak plat baja di bagian tangga menuju pintu masuk KPT juga akan dilakukan.
"Pemotongan pola retak ini agar jika terjadi penurunan tanah tidak berdampak atau menarik area drop off. Penambahan balok beton ini juga tidak hanya menopang namun menahan tarikan. Penurunan ini memang sudah diantisipasi sejak dulu, cuma karena cuaca yang luar biasa melebihi yang kita perkirakan," tandasnya.
Editor : Miftahudin