"Jadi ada 12 sekolah. Yaitu SDN 01, 03,04, 05 Banjaranyar, SDN 02 Kalimati, SDN 01, 02, 03 Krasak, SDN 01, 02, 03 Lembarawa, dan SDLB," ungkapnya.
Ineke menjelaskan selama kurang lebih 25 hari, siswa-siswi akan mendapat makanan bergizi yang menunya telah ditentukan oleh persatuan ahli gizi yang ditunjuk Pemprov Jawa Tengah.
"Jadi melibatkan persatuan ahli gizi yang akan menentukan menu makanannya. Sediktinya ada 10 jenis menu. Mengandung karbohidrat dan protein hewani hingga sayuran dan buah," paparnya.
Untuk penyediaan makanan, akan dikerjakan oleh jasa katering yang diseleksi oleh bagian pengadaan barang dan jasa Pemerintah.
"Jadi pengadaan dalam proses memilah kesiapan penyedia, jangan sampai tidak sesuai yang diharapkan. Untuk katering mana saja masih diseleksi," ungkapnya.
Pihaknya, juga membentuk tim kontrol kualitas makanan di setiap sekolah. Mereka akan mengawasi sejak makanan dari katering hingga didistribusikan ke siswa.
"Jadi pengawasannya ketat," tegasnya.
Ineke menambahkan, selama 25 hari anak-anak diberikan makanan bergizi, selanjutnya akan diperiksa untuk mengetahui perkembangan gizinya.
"Selanjutnya anak-anak akan diukur perkembangan badan atau indeks masa tubuhnya. Karena pointnya ujicoba program ini untuk meningkatkan status gizi anak sekolah," pungkasnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait