get app
inews
Aa Text
Read Next : Relawan Gempita Gelar Konsolidasi, Targetkan Kemenangan Mitha-Wurja 75 Persen dari 1,5 Juta DPT

Kisah Pilu Nenek Desti di Banjarharjo Brebes, Hidup Bersama Anaknya yang ODGJ 

Jum'at, 19 Januari 2024 | 20:36 WIB
header img
Nenek Desti saat membesuk anaknya di bekas kandang Sapi. Foto: Petra Akbar

BREBES, iNews.id - Sungguh memilukan nasib yang dialami nenek Desti (81) warga Dusun Pangebonan, Desa Bandungsari, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes. Diusianya yang sudah senja, ia harus merawat anaknya Karto (43) yang mengalami gangguan jiwa.

Selain itu, ia juga hidup di rumah yang sudah lapuk dimakan waktu. Bahkan, pada Rabu (17/01/2024) lalu rumahnya ambruk usai beberapa kali diterpa hujan di sertai angin.

Bahkan, lantaran rumah ambruk Karto yang sering berteriak teriak karena gangguan jiwa terpaksa harus diefakuasi warga ke bekas kandang Sapi yang lokasinya tak jauh dari rumahnya. Sementara nenek Desti ikut dirumah tetangganya.

Pantauan langsung dirumah nenek Desti pada Jumat (19/01/2024), masyarakat sekitar tengah bergotong royong untuk merehab rumah nenek Desti yang sudah ambruk. 

Yatno (54) kakak kandung Karto menceritakan, adiknya mengalmi gangguan jiwa sejak tahun 2008 silam. Menurut Yatno, hal itu lantaran adiknya sering mendapatkan tekanan dari isterinya saat itu.

Sebelun mengalami ODGJ, Karto sempat merantau di Jakarta sebagai kuli bangunan dan hidup seperti orang normal pada umunnya.

"Kejiwaan adik saya semakin parah setelah berpisah atau cerai dari isterinya, adik saya sering merenung hanya makan tidur dan melamun. Bahkan lantaran sering duduk seharian, adik saya ahirnya hanya bisa duduk seperti lumpuh sampai sekarang," ujar Yatno.

Dari pernikahannya, lanjut Yatno, adiknya dikaruniai anak perempuan yang kini sudah beranjak dewasa. Saat ini, anaknya ikut bersama ibunya.

"Sekarang anaknya sudah bekerja di salah satu pabrik di Kersana, ya kadang kadang aja kesini nengok ngasih uang," katanya.

Sementara seorang tokoh masyarakat Kecamatan Banjarharjo Warsudi (45) berharap, pemerintah kabupaten segera turun tangan untuk menangani warga tersebut.

"Pemerintah kabupaten melalui Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan harus segera turun kesini untuk kemudian membawa ke RSUD atau jika memang kondisinya ODGJ berarti harus di bawa ke rumah sakit jiwa," ujarnya yang juga Caleg DPR RI dari Partai PKS Dapil IX Jateng.

Selain itu, lanjut Warsudi, untuk persoalan teknis seperti belum tercatatnya Karto di pecatatan sipil pemerintah diminta harus segera menangani.

"Beliau kondisinya tidak memiliki KTP, ya mau direkam KTP gimana untuk kondisinya saja seperti itu. Jadi intinya dua, pemerintah harus segera menangani kondisi rumah yang kemarin ambruk, walaupun sekrang warga sudah bergotong royong. Kemudin juga harus segera di bawa ke rumah sakit," pungkasnya.

Editor : Miftahudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut