Hendak Melaut, Kapal Nelayan di Kluwut Brebes Ludes Terbakar

BREBES, iNews.id - Saat hendak melaut, sebuah kapal nelayan motor (KMN) pencari ikan Putri Timbul, milik seorang nelayan asal Desa Kluwut Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, ludes terbakar, Selasa (12/12/2003). Api berawal dari cerobong asap kapal yang kemudian menyambar ke tangki BBM.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian kapal terbakar berawal saat kapal masih berada di muara sungai Kluwut, untuk berangkat melaut di perairan laut Jawa.

Baca Juga

Cegah Kecelakaan Nelayan di Laut, Satpolairud Polres Brebes Bagikan Life Jaket

Namun, karena terkendala cuaca buruk, akibat angin kencang dan gelombang tinggi, keberangkatan kapal nelayan, tertunda dan hanya bersandar di muara sungai atau masih disekitar kawasan Pelabuhan Ikan Kluwut.

Saat kejadian, ada dua anak buah kapal (ABK) yang berjaga menunggu kapal bersandar, melihat api menyala dipinggir knalpot diatas kapal dan keduanya berusaha memadamkan api dengan menyiram air.

Namun, kobaran api semakin membesar dan merembet ke kabel listrik hingga mengenai tangki BBM, sehingga api terus membesar sulit dipadamkan.

Baca Juga

Dua Kubu Nelayan di Brebes Ricuh di Tengah Laut, 1 Nelayan Bonyok

Kobaran api yang semakin membesar juga membuat anjungan kapal yang berada di muara sungai juga ikut hangus terbakar.

Kasat Polair Polres Brebes AKP Suratman saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Petugas gabungan yang mendapatkan laporan langsung mendatangi lokasi kejadian untuk memadamkan api.

Menurut Suratman, kobaran api baru bisa dipadamkan,, setelah proses pemadaman oleh tim pemadam kebakaran melakukan penyemprotan dan pendinginan selama lebih dari dua jam.

"Beruntung tidak ada korban jiwa saat kapal terbakar, karena para ABK masih di darat menunggu cuaca dilaut membaik," kata AKP Suratman, Selasa (12/12/23) petang.

Akibat terbakarnya kapal, ungkap Suratman, pemilik kapal motor nelayan ini, mengalami kerugian hingga Rp. 2 miliar.

"Untuk mengetahui penyebab pasti terjadinya kebakaran, kami belum bisa memastikan karena masih dilakukan penyelidikan," pungkasnya. 

Editor : Miftahudin