BREBES, iNews.id - Dua kubu nelayan terlibat ricuh di tengah laut, Rabu (08/01/2023). Akibatnya salah satu dari mereka bonyok lantaran terekena bogem.
Diketahui, ricuh dipicu saat kapal nelayan dari Desa Prapag Lor Kecamatan Losari menebar alat tangkap kepiting menggunakan jaring badong, namun di saat bersamaan kapal nelayan dari Desa Kaliwlingi Kecamatan Brebes melintas di atas jaring kapal nelayan Prapag Lor.
Saat itu pula, nelayan dari dua desa ini tersulut emosi yang akhirnya bentrok di tengah laut dekat Desa Kaliwlingi. Saat kejadian kapal nelayan dari Desa Prapag Lor dikepung oleh dua kapal nelayan dari Desa Kaliwlingi. Mereka terlihat baku hantam yang mengakibatkan pemilik kapal dari Desa Prapag Lor bonyok.
Karyo (55), pemilik kapal dari Desa Prapag Lor mengaku, dirinya bersama 4 ABK masing-masing Carab (42), Didi Supriyadi (30), Mungkad (45), Tarudin (51) awalnya menebar jaring badong di perairan Desa Kaliwlingi. Jaring yang mereka tebar dilintasi oleh kapal nelayan Desa Kaliwlingi.
"Saya langsung ambil golok karena jaring tersangkut kapal nelayan Kaliwlingi. Golok ini untuk memutus tali jaring supaya tidak tersangkut terus. Kapal saya ditabrak rusak, jadi kita emosi. Tapi saya pegang golok bukan untuk mengancam atau mengacungkan ke mereka," kata Karyo.
Karyo melanjutkan, karena saling emosi, terjadilah baku hantam. Para ABK Desa Kaliwlingi menaiki kapal nelayan Desa Prapag Lor dan ABK saling baku hantam. Nelayan Kaliwlingi kemudian membawa para nelayan Prapag Lor untuk mendarat di pelabuhan Kaliwlingi. Nelayan Kaliwlingi minta masalah diselesaikan di Balaidesa Kaliwlingi.
Editor : Miftahudin