KOTA TEGAL, iNews.id - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Tegal sabet penghargaan dan apresiasi atas peran aktifnya dalam mendukung industri kecil dan menengah (IKM) di bidang alat angkut oleh Kementrian Perindustrian. Rabu, (29/11/2023).
Penyerahan penghargaan tersebut diserahkan saat Forum Koordinasi Kemitraan Industri Kecil Menengah (IKM) Alat Angkut dengan Industri Besar yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian.
Dirjen IKM dan Aneka Kemenperin, Reni Yanita mengatakan, apresiasi kepada KPw BI Tegal dalam kegiatan Forum Koordinasi Link and Match yang rutin diadakan sejak tahun 2017. Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), PT Astra Daihatsu Motor, PT Kayaba Indonesia, PT Patria Maritim Perkasa, serta berbagai pemangku kepentingan dari industri alat angkut di Indonesia.
"Penghargaan ini diberikan lantaran Bank Indonesia berkomitmen mendukung program pemerintah pada pengembangan sektor manufaktur Indonesia dan pengembangan industri hilir. Industri Kecil dan Menengah (IKM) logam di Kota dan Kabupaten Tegal berkembang cukup pesat dan menjadi salah satu sektor unggulan dalam mendukung kebangkitan dan memperkuat ketahanan ekonomi lokal," ujarnya dalam keterangan tertulis dari BI Tegal, Sabtu (02/12/2023).
Produk UMKM logam ini meliputi komponen perkapalan, pertanian, aksesoris perhiasan, komponen otomotif, alat berat, dan lain-lain. Terkait komponen industri otomotif, produk yang dihasilkan telah diserap oleh industri otomotif nasional.
"Hal ini membuktikan bahwa IKM logam Tegal telah berhasil masuk ke dalam rantai pasok industri nasional bahkan global karena sebagian produk otomotif sudah diekspor ke mancanegara," terangnya.
Selain itu, lanjut Reni, penghargaan diberikan sebagai pengakuan terhadap kontribusi positif KPw BI Tegal dalam memfasilitasi dan mendampingi Koperasi Tegal Manufaktur Indonesia (TMI) Tegal. Saat ini, Koperasi IKM logam Tegal melalui Koperasi TMI mendapatkan pesanan untuk dapat memenuhi permintaan komponen otomotif motor listrik maupun komponen lain dari perusahaan seperti PT Circaelectric, PT Triangle Motorindo (Viar) dan PT PLN Pusharlis, Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA). Namun demikian, terdapat tantangan yang dihadapi IKM.
Dari sisi produksi terdapat permasalahan keterbatasan kapasitas produksi serta proses mempertahankan kualitas produk. Dari sisi keuangan seperti biaya investasi alat, sertifikasi dan peningkatan keahlian pekerja. Kebutuhan biaya yang besar berdampak kepada kesulitan akses pembiayaan karena tidak bisa mendapatkan kredit program biaya rendah serta membutuhkan agunan fisik.
Editor : Miftahudin