"Pada 2019 lalu, suami ngedrop lagi, jadi cuci darahnya dua kali dalam seminggu lagi hingga sekarang," jelasnya.
Diniyati menuturkan, selama melakukan cuci darah dia mengantar sang suami ke RS menggunakan kursi roda. Alasan dia mengantar sang suami untuk cuci darah menggunakan kursi roda karena tidak memiliki banyak biaya.
"Dulu pernah pakai bentor (becak motor) tapi uang buat banyarnya nggak cukup. Jadi, ya pakai kursi roda ke rumah sakitnya sejak 2020 lalu," jelasnya.
Saat ditanya kenapa tidak menggunakan mobil siaga di desa, dia menjawab, malu jika harus meminta bantuan menggunakan kendaraan tersebut. Pasalnya, sang suami harus diangkat-angkat saat akan periksa.
"Malu mas. Soalnya, kalau periksa itu suami saya diangkat-angkat. Jadi, saya gak mau merepotkan orang lain, sehingga milih pakai kursi roda ke rumah sakit," terangnya.
Dia mengaku, kursi roda yang digunakan untuk membawa sang suami periksa itu merupakan hasil pembeliannya. Dia rela mengamen untuk bisa membeli kursi rosa buat sang suami.
Editor : Miftahudin