Jika orang Jawa tersebut menganut agama Islam, mereka biasanya akan menamai anaknya dengan nama-nama yang berbau Islam. Sedangkan kaum terpelajar akan menggunakan nama-nama cendekiawan.
Alasan mereka memberikan nama yang pendek adalah agar mudah diingat dan lebih praktis jika akan melakukan sebuah ritual. Tak hanya itu saja, jika Anda orang Jawa pasti tidak asing dengan mitios 'kaboten jeneng' alias keberatan nama.
Arti dari mitos tersebut adalah apabila ada orang yang memiliki nama panjang dan bermakna besar, dikhawatirkan mereka akan mengalami tekanan karena tidak bisa berperilaku selayaknya nama yang telah diberikan oleh orangtuanya.
Lebih lanjut lagi, orang-orang Jawa di zaman dahulu tidak begitu memusingkan masalah nama. Karena saat itu nama bisa diganti ketika diperlukan. Seperti ketika mengalami sakit yang tak kunjung sembuh, status sosial yang berbuah, dan lain-lain.
Kebiasaan tersebut pun terus menerus diturunkan kepada anak cucu. Namun, saat ini orang-orang suku Jawa sudah sangat modern dalam hal pemberian nama.
Nah, itulah kenapa orang Jawa tidak memiliki marga? Semoga bisa menambah wawasan pembaca semua
Editor : Miftahudin