BREBES, iNews.id - Usai ditetapkan sebagai tersangka pada Senin (6/6/2022) petang, Polres Brebes melakukan penahanan terhadap tiga pimpinan Khilafatul Muslimin yang ditetapkan sebagai tersangka kasus berita bohong. Mereka yakni G, AS, dan D, warga Kabupaten Brebes. Ketiganya terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Kapolres Brebes AKBP Faisal Febrianto mengatakan, ketiga tersangka mulai ditahan pada Senin (6/6/2022) malam. Saat ini polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap tiga orang tersangka. Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui kemungkinan adanya orang yang bertanggung jawab atas kegiatan konvoi kelompok Khilafatul Muslimin.
"Kalau penetapan tersangka terhadap jamaah Khilafatul Muslimin itu tidak. Tapi pemeriksaan ini untuk mengetahui kemungkinan adanya orang yang bertanggung jawab atas kegiatan konvoi," ujarnya kepada media, Selasa (6/06/2022).
Berdasarkan pengakuan sementara dari para tersangka, lanjut Kapolres, sumber dana untuk kegiatan kelompok Khilafatul Muslimin berasal dari umat atau jamaah yang dikumpulkan Baitul Mal. Dana itu digunakan untuk biaya operasional kelompok tersebut. Termasuk untuk perekrutan warga untuk menjadi jamaah Khilafatul Muslimin dan untuk melakukan aksi konvoi.
"Perekrutan jamaah dilakukan ke masjid-masjid di daerah brebes sambil membagikan maklumat. Kemudian waega yang sudah menjadi jamaah akan mengikuti majelis taklim setiap satu minggu sekali," tambahnya.
Dia melanjutkan, visi utama kelompok Khilafatul Muslimin asalah mengubah sistem pemerintahan demokrasi di Indonesia menjadi sistem Khilafah. Kemudian misinya adalah melakukan perekrutan warga untuk meyakini sistem Khilafah dengan mengikuti majlis taklim secara rutin satu minggu sekali.
"Pematangan warga menjadi bergabung menjadi jamaah Khilafatul Muslimin adalah melalui majlis taklim selama satu minggu sekali," pungkasnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait