BREBES, iNews.id - Desak Bos Bawang merah maju nyalon Bupati Brebes, ribuan warga mendatangi rumah Benny Santoso di Desa Keboledan Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Kamis (9/05/2024).
Ribuan warga tersebut juga membentangkan sejumlah poster dukungan dan membawa soundsystem dengan ukuran besar. Warga juga melakukan orasi di depan rumah Benny.
Sementara Benny Santoso yang saat itu berada di dalam rumahnya tengah konsultasi dengan ulama kharismatik, KH. Subhan Makmun. Tak lama, KH. Subhan yang juga Mantan Rais Syuriah PBNU 2016-2023 ini menyampaikan sambutan di depan ribuan warga.
KH. Subhan Makmun menyampaikan beberapa kriteria calon pemimpin yang harus dipilih berdasarkan keilmuannya. Benny Santoso menyusul KH Subhan Makmun keluar dari rumahnya.
Benny berjanji akan menjawab desakan warga pendukungnya dengan meminta waktu dua minggu sebelum penutupan pendaftaran bakal calon Bupati Brebes. Dalam orasinya, Benny mengaku belum melakukan musyawarah dengan keluarga terkait desakan warga tersebut.
Dukungan terhadap Benny Santoso juga datang dari Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI), Dian Alex Chandra. Alex mengatakan, semua petani bawang merah di Kabupaten Brebes akan mendukung Benny Santoso mencalonkan diri sebagai bakal Bupati Brebes.
"Kami sampaikan bahwa para petani di Kabupaten Brebes akan mendukung Mas Benny jadi Bupati. Kami ABMI akan mengawal Mas Benny dalam pencalonan Bupati Brebes," ungkapnya.
Sementara desakan warga terhadap Benny Santoso tak terbendung lagi. Desakan ini juga disampaikan perwakilan warga, salah satunya Deden Sulaiman. Deden mengatakan, hampir semua warga Brebes tahu bahwa secara finansial Benny Santoso sangat mumpuni.
"Jadi sangat tipis sekali menggunakan anggaran-anggaran negara untuk kepentingannya. Kedermawanan beliau juga sudah tinggi. Setiap tahun warga desanya dapat THR Rp 500 ribu per orang," katanya.
Menanggapi desakan warga pendukungnya, Benny Santoso berjanji akan memberikan kepastian sebelum hari penutupan pendaftaran bakal calon Bupati Brebes. Benny mengaku akan melakukan istikharah dan musyawarah dengan keluarganya sebelum memutuskan.
"Saya minta pengertian bapak-ibu untuk memberi saya waktu dua minggu untuk memutuskan. Karena saya juga punya keluarga yang harus saya ajak musyawarah. Tentunya desakan ini perlu pertimbangan yang matang," ungkap Benny Santoso.
Benny mengaku khawatir jika memaksakan keputusan hanya dari desakan warga dan tanpa pertimbangan apapun. Dia khawatir tidak bisa mengemban amanah jika terpilih menjadi Bupati Brebes periode 2024-2029. Terutama membawa kesejahteraan untuk masyarakat Kabupaten Brebes.
"Saya sendiri kaget dengan gerakan massa seperti ini. Yang jelas kami sangat berterima kasih karena dukungan masyarakat yang luar biasa. Tapi desakan ini harus saya pertimbangkan," tandasnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait