10 artis Indonesia Berdarah Minang yang Memiliki Segudang Prestasi di Panggung Hiburan

2. Acha Septriasa

Mantan kekasih Irwansyah, Acha Septriasa merupakan artis yang memiliki darah Minang dari sang ibu. Dia mengaku bahwa ibunya merupakan wanita dari suku Minang yang berasal dari daerah Payakumbuh.

Darah Minang yang kental juga berpengaruh pada selera kuliner Acha Septriasa. Acha mengaku lebih banyak memasak masakan khas Sumatera Barat kala tinggal jauh dari Indonesia.

Sempat tinggal di Australia karena mendampingi sang suami, Acha Septriasa beruntung bisa mempelajari cara memasak masakan Padang dari sang ibu saat masih tinggal di Indonesia.

3. Sherina Munaf

Artis Indonesia berdarah Minang selanjutnya adalah Sherina Munaf. Artis cilik yang dikenal berkat film ‘Petualangan Sherina’ ini ternyata juga memiliki darah Minang. Darah Minang Sherina ini didapatkannya dari sang ayah, Teriawan Munaf yang merupakan mantan musisi sekaligus komisaris PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Meskipun demikian, Sherina Munaf terlihat tidak menggunakan adat Minang dalam prosesi pernikahannya dengan Baskara yang digelar pada 3 November 2020. Sherina Munaf menyebutkan alasannya tidak bisa menggelar pesta meriah karena adanya pandemi, meskipun orangtua mereka sebenarnya menginginkan hal tersebut.

4. Caitlin Halderman

Memiliki wajah bule, Caitlin Halderman ternyata memiliki darah Minang dari sang ibunda. Ibunya, Asmaini Aswad Chaniago merupakan wanita dari Minangkabau yang menikah dengan Frank Halderman, seorang pria berdarah Belanda.

Campuran darah Minang dan Belanda bagitu membuat artis cantik pemain film ‘Surat Cinta untuk Starla’ ini terlihat sangat menawan.

5. Nikita Willy

Nikita Willy turut menambah daftar artis Indonesia yang memiliki darah Minang dari orangtuanya. Artis cantik kelahiran 29 Juni 1994 ini mendapatkan darah Minang dari Henry Willy dan Yora Febrine yang berasal dari Minangkabau.

Tak ingin melupakan darah Minang di dalam dirinya, Nikita Willy tampak menggunakan adat Minang dalam prosesi pernikahannya dengan Indra Priawan.

Editor : Miftahudin