MALANG, iNews.id - Melejitnya film KKN Desa Penari juga membuat lagu original soundtrack berjudul Dhat yang dinyanyikan Hamida Madu Kinanti ikut naik daun. Lagu ini ternyata diciptakan dan dibawakan oleh satu keluarga asal Kabupaten Malang.
Satu keluarga ini terdiri atas ayah bernama Matoha, serta kedua anaknya yakni Hamida Madu Kinanti dan Hanafi Madu Wanandi. Ketiganya inilah yang memasukkan nyawa lagu dengan nada-nada dan irama. Lagu ini memang menjadi soundtrack film KKN Desa Penari dengan berlatarbelakang musik tradisional Jawa.
Pembawa lagu Hamida Madu Kinanti mengungkapkan, awal mula dia terlibat proyek soundtrack di film KKN Desa Penari karena direkomendasikan oleh seorang musisi yang juga temannya bernama Sal Priadi. Dari sanalah MD Musik selaku label yang memproduksikan lagu pada film, akhirnya memutuskan memberikan proyek soundtrack lagu film KKN Desa Penari ke perempuan lulusan Universitas Brawijaya Malang.
"Mulanya dari tahun 2018 membantu teman saya Sal Priadi dia itu merekomendasikan saya ke MD musik, ini ada anak Gunung Kawi dia agak milenial, tapi bisa nyinden karena basic-nya tradisional kuat banget. Sehingga MD Musik itu menghubungi saya. Prosesnya cepat, dihubungi terus aku langsung bilang ke bapak Karena pas itu viral - viralnya di Twitter," ucapnya.
Menariknya proses penciptaan lagunya dilakukan oleh Matoha, ayah kandung yang juga merupakan seniman tradisional di Gunung Kawi. Proses penciptaan lagunya pun disebut tergolong mendadak dan secara tiba-tiba, pasalnya dia saat itu baru memberikan informasi saat pulang ke Malang ke ayahnya.
"Akhirnya aku pulang kita bikin lagunya. Tidak butuh waktu lama. Karena memang chemistry-nya sudah dapat, bapak dan anak sekeluarga. Jadi aku katakan maunya mengatakan ini, bapak kemudian translate ke bahasa sansekerta dan Jawa," ujarnya.
Setelah lirik lagu jadi, mereka lantas membuat irama nada lagu berjudul Dhat itu ke Balai RT karena peralatan musik gamelan dan perangkatnya berada di sana. Selanjutnya musik demonstrasi yang direkam 30 menit di Balai RT ini dikirim ke MD Musik di Jakarta.
"Kita bikin 30 menit jadi kita rekam dari handphone, alatnya ala kadarnya kita kirim ke Jakarta, terus diterima ya mungkin sudah jalannya dapat project ini. Itu di Balai RT rekamannya," ucap dia.
Editor : Miftahudin