BREBES, iNews.id - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin, menemui ribuan petani bawang merah, di sebuah gudang bawang merah, yang ada di Desa Luwungragi Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Rabu (18/09/2024) siang.
Ribuan petani bawang merah Kabupaten Brebes yang tergabung dalam relawan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka atau relawan ProGib Brebes ini, mendeklarasikan diri mendukung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Ahmad Luthfi dan Taj Yasin, di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng mendatang.
Dihadapan ribuan petani bawang merah, Cagub Ahmad Luthfi yang didampingi Taj Yasin diatas panggung menyampaikan, bahwa dua pekan lalu, Luthfi diberikan pesan oleh Presiden Joko Widodo, untuk mendukung dan membela nasib petani di Jawa Tengah, bila dirinya terpilih menjadi Gubernur Jawa Tengah.
Secara terang-terangan, Ahmad Luthfi membeberkan, bahwa dirinya maju bersama Taj Yasin di Pilgub Jateng, adalah kepanjangan tangan dan kaki tangan, serta tangan kanan pemerintah pusat yang nanti akan dipegang presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Terpisah, Pembina Relawan Progib Brebes Beni Santoso mengatakan, bahwa petani bawang merah di Brebes, mendukung pasangan Luthfi - Taj Yasin, dikarenakan pasangan ini ditunjuk presiden terpilih menjadi pasangan calon di Pilgub Jateng, sehingga Luthfi dan Taj Yasin jika terpilih nanti akan menjadi kepanjangan tangan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
"Harapannya mereka Luthfi dan Taj Yasin, bisa menyelesaikan persoalan keluhan petani, dari petani yang susah mendapatkan pupuk dan kedua stabilisasi harga bawang merah dari pemerintah," kata petani bawang merah Beni Santoso.
"Mudah-mudahan Insya Allah beliau jadi, ada perhatiannya untuk petani Brebes, khususnya untuk petani bawang merah. Di saat harga itu turun stabilisasi harganya itu bagaimana. Kemudian dari pemerintah provinsi dengan dinas pertaniannya menurunkan ada Litbang untuk meneliti agar produktivitas bawang merah di Brebes bisa meningkat lagi. Saat ini produktivitas di daerah kita ini turun drastis," ungkap Beni.
Sementara usai menghadiri deklarasi dukungan relawan ProGib, Ahmad Luthfi mengatakan, bahwa kedatangan ke Brebes bisa menyerap aspirasi para petani dan yang dikeluhkan salah satunya soal pupuk.
"Pupuk itu cukup, cuma mekanisme di lapangan yang harus kita rapatkan bersama. Contoh dalam kartu tani itu, petani harus ikut kelompok tani. Belum tentu masyarakat petani kita ikut kelompok tani. Yang kedua jika di kartu tani terjadi kerusakan, proses (perbaikan) itu tidak cukup satu minggu. Terus yang namanya tanaman itu tidak bisa menunggu walaupun satu minggu. Kemudian misalnya stok urea di PPL di wilayah petani itu habis, petani tidak bisa mengambil pupuk urea di PPL lain. Itu problem yang sangat complicated. Akhirnya apa, petani kita yang malah kebingungan padahal pupuknya ada. Lah tata kelola di tingkat bawah yang belum (beres)," jelas Luthfi.
Selanjutnya, dalam pembelian pupuk,
Luthfi menambahkan, ada yang menggunakan kartu tani ada yang menggunakan KTP. Sehingga persoalan ini harus disingkirkan.
"Saya yakin kebijakan dari provinsi itu bagus. Yang bagus akan kita tarik, kita perbaikilah. Kalau stok, secara nasional pupuk subsidi itu cukup. Nasional itu hari ini ada 4,5 juta ton ditambah 40 juta ton. Artinya ini besar sekali. Tinggal mekanisme di lapangan," jelas Luthfi.
Bersama Taj Yasin, mantan Kapolda Jateng ini akan melakukan perubahan mekanisme agar ada pendistribusian pupuk bisa disalurkan dengan benar sehingga petani di Jawa Tengah tidak lagi mengalami kelangkaan pupuk.
"Jangan sampai kuota yang sudah cukup ini mekanisme di lapangan kurang adanya sosialisasi, sehingga masyarakat tetap teriak pupuk pupuk. Siapapun pemimpin nanti di Jawa Tengah akan memikirkan itu. Pak presiden juga menitipkan itu. Titip petani kita kita dorong petani kita, itu ada apa. Ternyata setelah kami lihat di lapangan oh ternyata ini masalahnya," ujar Luthfi.
Bintang jenderal tiga ini mengakui, bahwa Presiden Joko Widodo menyampaikan pesan kepada dirinya tidak hanya soal petani. Namun , juga persoalan nelayan, UMKM dan lain sebagainya.
"Di Jawa Tengah ada , 42 juta UMKM, Tukang pentol, tukang bakso yang karyawannya lima enam itu bisa menggerakkan ekonomi kita tanpa pengaruh inflasi di wilayah kita. Itu di Jawa Tengah besar. Jawa Tengah tidak boleh kalah dengan Jawa Timur dan Jawa Barat," pungkasnya.
Editor : Miftahudin