“Awalnya saya bantu suami menjual hasil ikan yang ditangkap di laut, pada saat ikan yang dijual masih sisa kadang dibuang. Sampai suatu ketika saya berfikir untuk mengolah ikan menjadi makanan yang lebih bernilai dan awet” ujarnya. Lalu ia membuat empuk-empuk ikan dan bakso ikan.
“Awalnya saya titipkan ke tetangga yang berjualan ikan segar keliling, semakin lama banyak yang berminat dan membeli kembali. Seiring berjalannya waktu karena butuh modal saya diberikan pembiayaan Mekaar.
Ia merasa senang karena PNM tidak hanya membantu modal tetapi juga melatih teknis pembuatan keong racun, kaki naga, dan dimsum.
“Bahkan setelah produk saya bagus saya diundang di berbagai even pameran kota Tegal dan usaha saya diapresiasi dinas juga walikota Tegal” pungkasnya.
Secara berkelanjutan program pendampingan Ibu Mekaar dilakukan sebagai implementasi program pemberdayaan nasabah PNM Mekaar. Pendampingan ini menjadi kata kunci yang membedakan lembaga pembiayaan lain dengan PNM. PNM selalu memberikan pendampingan kepada nasabah yang telah diberikan pembiayaan termasuk dalam hal pemasaran produk yang menjadi masalah sebagaian besar pelaku usaha mikro dan ultra mikro.
Editor : Miftahudin