Meskipun sudah berusaha ditertibkan, warga yang didominasi emak-emak ini terus merangsek maju berebut mendapatkan kupon meski petugas dari Bulog sudah memeberi tahu jika paket sembako yang terdiri dari 5 kg beras, 1 kg gula dan 1 liter minyak goreng sudah habis.
Warga saat meringsek masuk meski petugas sudah memberi tahu kupon habis. Foto: Petra Akbar
Warga mengaku antusias membeli paket sembako murah lantran di pasaran saat ini harganya terlalu tinggi. Bahkan beras yang kualitasnya bagus naik dari Rp16.000 menjadi Rp18.000 per kilogram.
Putri (40), warga Desa Pagejugan Kecamatan Brebes mengaku kecewa lantaran dirinya sudah mengantre selama tiga jam namun tak kebagian kupon sembako murah.
"Udah ngantri tiga jam tapi tidak dapat beras sama sekali, halah kecewa saya ngga dapat apa apa," ujarnya.
Sementara Kepala DPKP Brebes Yulia Hendrawati melalui Kabid Ketahanan Pangan Yayuk Puji Rahayu mengatakan, Pihaknya berkerjasama dengan Bulog menyediakan 600 paket sembako murah, kemudian beras dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) sebanyak 2 ton.
"Kita bekerjasama dengan Bulog menyediakan 600 paket terdiri dari beras 5kg, gula 1 kg, minyak goreng 1 kg, telur ayam, produk olahan, ada juga telur ayam, ayam frozen dan produk olahan, sayur mayur dan lain-lainnya yang dijual dengan harga ekonomis," bebernya didampingi Kepala Gudang Bulog Cimohong Brebes Donny Aji Setiawan.
Pihaknya menyatakan, akan mengupayakan supaya dalam gelaran tersebut berkelanjutan di tengah harga beras masih cukup tinggi jelang Ramadhan.
"Kita mengupayakan untuk menggelar lagi dalam waktu dekat," katanya.
Yayuk berharap, pada bulan Maret sudah memasuki masa panen, sehigga harapannya agar harga beras bisa kembali normal.
"Mudah-mudahan ketersediaan stok ada, dan ketika suplay terpenuhi mudah-mudahan bisa pengaruhi harga. Termasuk penambahan stok dari Bulog yang bisa memenuhi kebutuhan pasar," pungkasnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait