450 Hektar Bawang Merah di Brebes Gagal Panen, ABMI : Kerugian Tembus Rp 27 Miliar

Petra Akbar
Ketua ABMI Brebes Alex C. Foto: Petra Akbar

BREBES, iNews.id - Penghujung tahun 2023 menjadi catatan buruk untuk para petani bawang merah di Kabupaten Brebes, pasalnya lantaran kekeringan lahan pertanian yang kesulitan mendapatkan air mengakibatkan sedikitnya 450 hektar dari 980 hektar tanaman bawang merah di Kabupaten Brebes, mati dan gagal panen. 

Ketua Umum Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Dian Alex Chandra mengatakan, kurangnya pasokan air sangat berpengaruh pada hasil panen, terutama bawang yang sudah tanam umur 10-20 hari banyak yang gagal.

"Data di kami dari 980 hektar, yang tidak tertolong 450 hektar gagal panen. Sedangkan yang tertolong 530 hektar," ujarnya saat menghadiri Gerakan Pangan Murah di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Brebes, Rabu (27/12/2023). 

Alex mengatakan, tanaman bawang merah yang mati itu berusia tanam sekitar 10 hingga 20 hari akibat kekurangan air dari saluran irigasi hingga langkanya hujan.

Akibat gagal panen, petani mengalami kerugian hingga puluhan miliar rupiah.

"Kalau per hektar kerugian Rp 60 juta, total dikali 450 hektar sekitar Rp 27 miliar," ungkapnya.

Diungkapkan Alex, pencegahan meluasnya ancaman gagal panen sudah berhasil diantisipasi bersama Pemerintah Kabupaten Brebes.

Salah satunya mendapat air irigasi dari Bendung Notog Margasari Tegal, dan Waduk Penjalin Paguyangan Brebes. Meski air belum mengairi seluruh lahan pertanian karena debit air yang terbatas. 

"Sudah koordinasi dengan Pj Bupati, alhamdulillah sudah dibuka saluran dari Bendungan Notog dan Penjalin sudah terairi ke beberapa desa dibantu hujan. Belum semuanya karena debit air sedikit dan hujan masih jarang," ungkapnya.

Alex menyebut, harga bawang merah saat ini cenderung stabil dan sudah menyentuh angka Rp 25.000 hingga Rp 30.000 per kilogram (Kg) dari sebelumnya belasan ribu rupiah. 

"Yang kita khawatirkan justru jelang Lebaran Idhul Fitri karena banyak yang tanam bulan Oktober - November 2023 lalu terserang penyakit janda pirang. Jadi bulan 2 bulan 3 tahun 2024 diprediksi akan ada kelangkaan," pungkasnya.

Editor : Miftahudin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network