Maraknya Warung Aceh di Brebes, Warga Diminta Lapor Polisi Terdekat

Petra Akbar
Warga diminta lapora polisi saat mengetahui warung Aceh yang menjual obat terlarang. Foto: Istimewa

BREBES, iNews.id - Terkait maraknya warung Aceh di Brebes yang diduga menjual obat terlarang, polisi meminta warga yang mengetahui informasi tersebut untuk melapor ke kantor kepolosian terdekat.

 Hal itu, sebagai respon dari polisi atas keresahan masyarakat lantaran maraknya warung yang menjual obat terlarang dengan berbagai modus. Sebab, keberadaan warung tersebut selalu ramai remaja yang diduga membeli obat terlarang.

Kasat Narkoba Polres Brebes AKP Aris Maryono mengatakan, pihaknya sudah mengetahui keberadaan warung-warung kelontong yang diduga menjual obat terlarang. Beberapa warung yang diduga menjual obat terlarang tersebut sudah ditutup setelah dilakukan penggerebekan oleh warga. Terakhir, pihaknya menutup 'warung Aceh' di Kecamatan Jatibatang. 

"Kami meminta masyarakat yang mengetahui keberadaan warung yang diduga menjual obat terlarang bisa segera melapor ke kami," ujarnya saat ditemui media di ruang kerjanya, Jumat (09/06/2023).

Pihaknya menyebutkan, obat-obatan yang diduga dijual di warung-warung tersebut hanya boleh dijual sesuai dengan resep dokter dan tidak diperjualbelikan secara bebas. Menurutnya, penjualan obat terlarang tersebut melanggar Undang-Undang Kesehatan tentang Kefarmasian karena tidak diperbolehkan untuk disalahgunakan. 

"Untuk membeli obat-obatan itu harus dengan resep dokter. Sehingga kami meminta masyarakat yang mengetahui informasi keberadaan warung-warung itu segera lapor ke kami," tandasnya. 

Sementara sebelumnya diberitakan, dalam beberapa waktu terakhir masyarakat di Kabupaten Brebes dibuat resah dengan keberadaan 'warung Aceh' diduga menjual obat terlarang dengan berbagai modus. Keresahan itu salah satunya dirasakan warga Desa Tegalglagah Kecamatan Bulakamba.

Kepala Desa Tegalglagah, Wahyono mengatakan, warga resah karena saat ini marak warung Aceh yang berdalih hanya menjual obat lesu. Wahyono mengaku, banyak menerima aduan adanya transaksi jual beli obat mencurigakan.

"Sejak tiga bulan terakhir, banyak warga resah dan mengadu. Bahwa warung kelontong itu, ramai mulai pukul 15.00-17.00 WIB. Anehnya, pembelinya didominasi banyak remaja," pungkasnya.

Editor : Miftahudin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network