"Harga Rp12 ribu per kg itu, sudah berada di atas HET (harga eceran tertinggi) yang ditetapkan oleh Permendag Nomor 57 Tahun 2017," ujarnya.
Dia menuturkan, operasi pasar ini sebagai upaya pemerintah dan Bulog melakukan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), khususnya beras. Beras dalam operasi pasar itu dijual dengan harga di bawah HET Rp9.450 per kg. Beras kemasan 5 kg tersebut dijual dengan harga Rp42.500 per kemasan.
"Bulog menjual Rp42.500 per kemasan 5 kg. Harga yang keluar dari gudang Bulog itu Rp8.300 per kg. Operasi pasar kali ini, Bulog menyediakan 400 kemasan uluran 5 kg. Operasi pasar ini dilakukan agar masyarakat bisa membeli beras dengan harga murah," ungkapnya.
Maryono menyebut, pihaknya bersama Bulog akan melakukan operasi pasar serupa di enam titik di Kabupaten Brebes. Hal ini sebagai upaya pemerintah dan Bulog melakukan SPHP beras.
Terkait stok beras di Kabupaten Brebes, Maryono mengungkapkan, jika stok beras di gudang yang dijual sebagai upaya SPHP sudah habis maka akan ada beras Luar Negeri (LN). Beras LN juga akan langsung didistribusikan kepada masyarakat.
Pihaknya menuturkan, setiap hari pihaknya terus memantau harga beras di pasaran yang harganya saat ini masih cukup tinggi. Namun dengan operasi pasar ini diharapkan harga beras akan turun sesuai dengan HET.
"Harapan kami beras LN ini bisa langsung didistribusikan kepada masyarakat. Karena memasuki bulan Maret nanti saat mulai panen, kebutuhan beras kita sudah mulai berkurang. Sampai menjelang Ramadan, kebutuhan beras ini bisa kita atasi. Untuk harga juga mulai turun," tandasnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait