"Tidak pernah dapat apa apa. Apa itu PKH, beras atau apa," lanjut dia.
Diketahui, Anindita Nirmala Salsabila merupakan anak pertama dari Kustiwi dan Risnandi (23). Untuk memenuhi kebutuhan sehari hari, keluarga ini hanya mengandalkan pendapatan dari Risnandi yang bekerja sebagai buruh.
Di Desa Buara, mereka menempati rumah di Rt 10 Rw 2. Rumah yang mereka tempati merupakan rumah orang tua berukuran 5 x 8 meter. Meksi berdinding tembok rumah keluarga ini tidak memiliki fasilitas MCK.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Brebes, Ineke Tri Sulistyowati mengatakan, Kecamatan Ketanggungan memiliki banyak kasus gizi buruk, dimana salah satunya adalah Anindita. Ineke menyebut, ada sekitar 30 anak di Kecamatan Ketanggungan yang menderita gizi buruk. Terkait Anindita, Ineke akan menugaskan bidan desa, petugas gizi dari puskesmas terdekat untuk mengecek kondisi kesehatan balita tersebut.
"Di Kecamatan Ketanggungan memang banyak kasus gizi buruk, ada sekitar 30 an. Untuk kasusnya Anindita, bidan desa, petugas gizi dan dokter segera untuk cek ke lokasi," beber Ineke di kantornya.
Bila nanti memang perlu mendapatkan penanganan medis, lanjut Ineke, bisa dirujuk ke rumah sakit dengan biaya dari pemerintah.
"Kami memang ada anggaran untuk gizi buruk, tapi sudah habis pada September kemarin. Untuk itu, pasien bisa dirawat menggunakan SKTM supaya gratis," pungkasnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait