Rofiq, menyebut batik Salem yang awalnya hanya sebagai baju untuk dipakai sehari-hari yang juga sudah ditetapkan sebagai seragam batik Brebesan, pada zamannya Alamarhum Bupati Brebes, Tadjudin Noor Aly.
"Batik salem mempunyai ciri khas warna alam seperti hitam, coklat dan maron yang pada awalnya mempunyai sedikit motif. motif Kembang. Manggar dan Kopi Pecah sebagai motif awal, yang kini sudah memiliki banyak ragam motif. berbeda dengan batik solo atau Yogyakarta dan Pekalongan, juga Cirebon," jelas Rofiq.
Budayawan Pantura, Atmo Tan Sidik, mengapresiasi Kemendikbud Ristek yang menetapkan WBTB terhadap batik Salem dan tentu meRupakan kebanggan bagi masyarakat Kabupaten Brebes dan para perajin batik di Kecamatan Salem.
"Penetapan batik Salem sebagai WBTB oleh Kemendikbud Ristek itu, sebenarnya juga tidak serta merta karena sudah melalui proses yang panjang berbilang tahun. Kebetulan saya ikut memandu tim peneliti Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta saat berkunjung ke Brebes pada tahun 2009 bersama ibu Maryatun Indrakusuma, isteri mantan Bupati Brebes," Terang Atmo.
Bahkan, Atmo mengaku hingga sekarang kerap menghadiahi batik motif Salem kepada para tokoh dan juga artis. Yang pernah diberi hadiah batik motif Salem oleh Atmo tan antara lain novelis "Ronggeng Dukhuh Paruk" Ahmad Thohar, sasterawan Zawawi Imron, Komjen Budi Waseso, artis kawakan Yesy Gusman dan juga Duta Baca Indonesia, Heri Hendrayana Harris atau lebih dikenal dengan nama Gol A Gong.
Menurut Atmo yang mantan kepala humas Pemkab Brebes itu, yang tak kalah pentingnya seperti yang juga disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Brebes, Rofiq Qoidul Adzam, yakni bagaimana bisa memasrakan batik Salem itu.
"Agar bisa bersaing dengan batik-batik yang selama ini sudah lebih dikenal seperti batik Solo, Yogyakarta dan Pekalongan,"pungkasnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait