Batik Slem Brebes Ditetapkan Sebagai WBTb Kemendikbud 2022

Zafran Arshaka
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menetapkan batik Salem Brebes sebagai Warisan Budaya Tak benda (WBTb) tahun 2022. (Foto: Istimewa)

BREBES, iNewsBrebes.id Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menetapkan batik Salem Brebes sebagai  Warisan Budaya Tak benda (WBTb) tahun 2022. Penetapan WTBD bagi batik Salem tersebut merupakan kado Khusus, karena bertepatan dengan Hari Batik Nasional Tahun 2022.

Batik Salem Brebes melengkapi dua prestasi sebelumnya yang sudah ditetapkan sebagai WTBD oleh Kemedikbud Ristek, yaitu telor asin Brebes, dan Ritual Ngasa Jalawastu, yang, tentu merupakan kebanggan bagi masyarakat Kabupaten Brebes.

Penetapan WBTb batik Salem menjadi tantangan berat, bagi para perajin batik di Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, untuk merawat kelestariannya. Tentu saja  membanggakan bagi masyarakat Kabupaten Brebes, lebih khusus bagi para perajin batik di Kecamatan Salem yang selama ini menekuninya. 

Tidak hanya membanggakan bagi masyarakat Kabupaten Brebes dan para perajin batik di Kecamatan Salem. Tapi, sekaligus juga merupakan tantangan untuk bisa melanggengkan sekaligus meningkatkan kualitas dan motif batik yang lebih beragam dengan tidak meninggalkan ciri khasnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Brebes, Rofiq Qoidul Adzam, Senin (3/10), menyampaikan perjalanan panjang sudah dimulai sejak 2021, tetapi hasilnya ditunda. 

"Baru pada tahun 2022 diuji lagi hingga lolos ditetapkan sebagai WBTB. Tentu, sangat berarti bagi ratusan pengrajin batik yang hidup di Desa Bentar dan  Bentarsari, yang masuk wilayah Kecamatan Salem," ujar Rofiq. 

Rofiq, menyebut batik Salem yang awalnya hanya sebagai baju untuk dipakai sehari-hari yang juga sudah ditetapkan sebagai seragam batik Brebesan, pada  zamannya Alamarhum Bupati Brebes, Tadjudin Noor Aly. 

"Batik salem mempunyai ciri khas warna alam seperti hitam, coklat dan maron yang pada awalnya mempunyai sedikit motif. motif Kembang. Manggar dan Kopi Pecah sebagai motif awal, yang kini sudah memiliki banyak ragam motif. berbeda dengan batik solo atau Yogyakarta dan Pekalongan, juga Cirebon," jelas Rofiq.

Budayawan Pantura, Atmo Tan Sidik, mengapresiasi Kemendikbud Ristek yang menetapkan WBTB terhadap batik Salem  dan tentu meRupakan kebanggan bagi masyarakat  Kabupaten Brebes dan para perajin batik di Kecamatan Salem.

"Penetapan batik Salem sebagai WBTB oleh Kemendikbud Ristek itu, sebenarnya juga tidak serta merta karena sudah melalui proses yang panjang  berbilang tahun. Kebetulan saya ikut memandu tim peneliti Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta saat berkunjung ke Brebes pada tahun 2009 bersama ibu Maryatun Indrakusuma, isteri mantan Bupati Brebes," Terang Atmo.

Bahkan, Atmo mengaku hingga sekarang kerap menghadiahi batik motif Salem kepada para tokoh dan juga artis. Yang pernah diberi hadiah batik motif Salem oleh Atmo tan  antara lain novelis "Ronggeng Dukhuh Paruk" Ahmad Thohar, sasterawan Zawawi Imron, Komjen Budi Waseso, artis kawakan Yesy Gusman dan juga Duta Baca Indonesia, Heri Hendrayana Harris atau lebih dikenal dengan nama Gol A Gong.

Menurut Atmo yang mantan kepala humas Pemkab Brebes itu, yang tak kalah pentingnya seperti yang juga disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Brebes,  Rofiq Qoidul Adzam, yakni bagaimana bisa memasrakan batik Salem itu.

"Agar bisa bersaing dengan batik-batik yang selama ini sudah lebih dikenal seperti batik Solo, Yogyakarta dan Pekalongan,"pungkasnya.

Editor : Miftahudin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network