BREBES, iNrews.id - Blokade jalur pantura, ratusan buruh dari berbagai serikat melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Brebes, Jumat (1/11/2024).
Petugas dari kepolisian bahkan harus membuat rekayasa lalulintas dari arah barat menuju ketimur dan mengalihkan ke alternatif lain lantaran buruh memblokade jalur pantura.
Buruh yang tergabung dari berbagai serikat ini membawa lima tuntutan yang harus dipenuhi, salah satunya soal upah layak hingga lowongan pekerjaan untuk laki-laki.
Ratusan buruh tiba di Kantor DPRD Brebes sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka langsung melakukan orasi tuntutan di depan gedung dewan. Sementara sejumlah anggota DPRD Brebes dan perwakilan Pemkab Brebes yang menemui para pendemo mengajak untuk beraudiensi.
Ketua Sebumi Brebes, Bambang Suhendi mengatakan, pihaknya membawa lima tuntutan dalam aksi demo tersebut. Diantaranya upah layak nasional, lowongan pekerjaan untuk laki-laki, transportasi yang layak dan nyaman untuk buruh, transportasi gratis yang aman dan nyaman untuk anak sekolah, dan ruang publik yang aman.
"Saat ini upah di Brebes sangat rendah dibanding daerah-daerah lain. Sebenarnya upah yang layak atau standar ini itu tidak bisa lepas dari peran pimpinan-pimpinan daerah. UMK Brebes saat ini Rp 2.103.100. Kalau di daerah-daerah lain sudah ada yang Rp5 juta," katanya.
Pihaknya menyebut, para buruh mendorong strategi atau langkah kongkret pemerintah daerah untuk menyampaikan kepada pemerintah pusat bahwa upah buruh di Kabupaten Brebes sangat jauh lebih rendah dibandingkan dengan daerah atau kota lain. Oleh kerenanya para buruh menutut agar upah di Kabupaten Brebes bisa naik signifikan di tahun 2025.
"Upah layak bagi buruh Brebes ini pada akhirnya akan meningkatkan taraf kehidupan kelompok masyarakat lainnya. Dengan upah layak buruh mampu berperan lebih besar secara ekonomi, sehingga dapat mengangkat masyarakat Kabupaten Brebes dari kemiskinan," tandasnya.
Ratusan buruh yang terdiri dari Serikat Buruh Merdeka Indonesia (Sebumi), Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (Kasbi), Serikat Pekerja Nasional (SPN), Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) ini juga menutut lowongan kerja untuk laki-laki lebih dimaksimalkan untuk pabrik-pabrik di Kabupaten Brebes.
"Banyaknya pabrik di Kabupaten Brebes ini kan merekrutnya perempuan. Walaupun ijazah SMP sudah bisa masuk, tapi hari ini banyak juga laki-laki yang nganggur. Kalau yang kerja perempuan sedangkan laki-lakinya nganggur kan ini berpotensi pada meningkatnya angka perceraian," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Warsito Eko Putro mengakui bahwa saat ini pabrik pabrik lebih banyak merekrut karyawan perempuan, karena banyak pabrik yang bergerak di sektor industri garmen dan sepatu. Namun ada beberapa perusahaan yang menerima pekerja laki-laki.
"Kita juga memberikan informasi untuk masyarakat Brebes, khususnya laki-laki, kita ada aplikasi dari Kementerian Tenaga Kerja, yaitu Siap Kerja, yang memberikan peluang kepada calon pekerja laki-laki, tapi disesuaikan dengan kompetensi," katanya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan para HRD perusahaan agar mereka bisa menampung pekerja laki-laki. Namun perusahaan memiliki kriteria untuk merekrut pekerja laki-laki.
"Kita tidak kaku, perusahaan punya kriteria masing-masing," tandasnya.
Editor : Miftahudin