get app
inews
Aa Text
Read Next : Relawan Gempita Gelar Konsolidasi, Targetkan Kemenangan Mitha-Wurja 75 Persen dari 1,5 Juta DPT

DPR RI Soroti Fenomena Tawuran di Brebes, Agung Widyantoro: Cari Akar Masalahnya 

Selasa, 03 Oktober 2023 | 09:11 WIB
header img
Angggota Komisi ll DPR RI dari Fraksi Golkar soroti maraknya tawuran pelajar di Brebes. Foto: Petra Akbar

BREBES, iNews.id - Maraknya peristiwa tawuran, bahkan berujung maut di Kabupaten Brebes membuat prihatin banyak kalangan. Seperti anggota DPR RI misalnya, ia menilai peritiwa tawuran tersebut bukan serta merta salah pelajar.

"Ini bagian dari keprihatinan kita bersama, jangan salahkan mereka para pelajar. Tapi akan lebih baik cari akar masalahnya, karena sudah menjadi sifat pemuda mereka akan menunjukan jati dirinya," ujar Anggota Komisi ll DPR RI Agung Widyantoro dari Fraksi Golkar saat kegiatan Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila di Brebes, Senin (02/10/23) sore.

Agung melanjutkan, kenakalan remaja bukan hanya dilatarbelakangi konsumsi obat-obatan terlarang saja. Mungkin ungkap Agung, kenakalan remaja baik dari kalangan pelajar maupun geng motor yang marak terjadi, jangan hanya melihat dari satu kesalahan yang mereka perbuat saja.

Pihaknya juga meminta, kepada pemangku kebijakan harus hati-hati, untuk mencari akar masalahnya. Semuanya harus terlibat supaya anak-anak remaja bisa menyalurkan kegiatan-kegiatan yang mereka sukai. 

"Contoh, bila anak yang suka hobinya berantem, kita salurkan anak-anak ini kegiatan yang positif untuk masuk perguruan bela diri dan nantinya mereka bisa mengikuti kompetisi bela diri," jelasnya.

Soal banyak remaja yang suka mengkonsumsi minum-minuman keras dan lainnya. Itu dilakukan anak remaja mungkin karena ingin mencari jatidirinya sebagai pemuda. Apalagi mereka ingin diakui jatidirinya dikhalayak ramai seperti ingin diakui dengan membuat konten yang kira-kira banyak yang nge-like banyak komen.

"Ini menunjukkan mereka ingin sebuah pengakuan, kemudian membuat kelompok atau geng yang dimuat di media sosial. Mereka merasa bangga tetapi akan lebih baik, bila kita cegah dengan menyalurkan mereka ke hal yang positif seperti panggung bela diri ataupun panggung kesenian bagi yang suka seni," ungkapnya.

Sebenarnya soal pendidikan Pancasila disekolah, Agung menambahkan bahwa pendidikan Pancasila sudah diterapkan dan ditanamkan guru-guru di sekolah. Jadi jangan menjustifikasi mereka kurangnya menerima pendidikan Pancasila.

"Konsep-konsep nilai-nilai Pancasila sudah diterapkan para pendidik di sekolah. Faktor utama yakni memang faktor usia remaja yang memang lagi mencari jatidirinya, mencoba menunjukkan jati dirinya, eksistensinya. Nah, tinggal bagaimana kita para pemangku kebijakan menyalurkannya," tegas Agung.

Disisi lain, Agung berharap para orang tua di rumah, supaya sering melakukan interaksi dengan putra-putrinya. Apalagi pendidikan di sekolah terbatas.

"Peran keluarga sangat penting untuk perkembangan anak. Di sekolah para guru-guru, saya berharap ajarkan keteladanan, tidak hanya mendoktrin mereka dengan keilmuan, namun juga dengan keteladanan," pungkasnya.

Editor : Miftahudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut