get app
inews
Aa Text
Read Next : Kawal Visi-Misi Mitha-Wurja, DPC PDIP Brebes Komitmen Tetap Solid dengan Parpol Pengusung

Waspada Penipuan di Aplikasi Kencan Merajalela, Jangan Mau Jadi Korban Berikutnya

Sabtu, 15 Oktober 2022 | 16:28 WIB
header img
Waspada penipuan di aplikasi kencan merajalela, jangan mau jadi korban berikutnya. (Foto : Ist)  

JAKARTA, iNewsKuningan.id Waspada penipuan di aplikasi kencan merajalela, jangan mau jadi korban berikutnya. Para pengguna aplikasi diharapkan lebih berhati-hati karena rata-rata korban mengalami kerugian mencapai lebih dari £4.000 atau setara Rp70 jutaan.

Penipuan di aplikasi kencan dilaporkan meningkat sebesar 60%. Penipu akan berpura-pura tertarik untuk memulai suatu hubungan dan meminta uang dengan berbagai alasan.

Bank Barclays mengatakan, penipuan di aplikasi kencan cenderung menggunakan modus yang sama. Seperti dilansir dari Metro, Jumat (14/10/2022), data Barclays menunjukkan, 77% dari semua penipuan seperti ini terjadi di platform teknologi, yang bukan hanya aplikasi kencan saja, tapi juga di situs media sosial lainnya.

Dan dikatakan bahwa orang berusia 51 hingga 60 tahun adalah yang paling berisiko. Terhitung lebih dari sepertiga (35%) dari semua korban penipuan di aplikasi kencan.

"Aplikasi kencan bisa menjadi cara yang bagus untuk bertemu orang, tetapi penting untuk diingat bahwa tidak semua orang yang Anda ajak bicara akan memiliki niat baik," kata Ross Martin, Kepala Keamanan Digital di Barclays.

"Jika ada sesuatu yang terdengar mencurigakan atau terasa tidak beres, berhentilah terlibat dengan profil tersebut dan bicarakan dengan seseorang yang Anda percayai untuk mendapatkan opini kedua," lanjutnya.

Martin menyebut, akan sulit untuk mengetahui orang dengan tanda-tanda sebagai penipu di aplikasi kencan. Namun menurutnya, jika seseorang hanya memiliki satu foto atau tidak sama sekali, itu patut dihindari.

Selain itu juga orang-orang dengan foto glamor yang memamerkan gaya hidup mewah atau sangat cantik atau tampan, seperti model mungkin juga merupakan bagian dari penipu.

Martin pun mengatakan, salah satu cara untuk memeriksanya adalah dengan melakukan 'pencarian gambar' di Google atau platform lainnya untuk melihat apakah foto tersebut diambil dari tempat lain.

Penipu juga cenderung mencoba untuk menyatakan cinta mereka setelah beberapa minggu untuk mencoba memikat hati dan kepercayaan agar merasa berada dalam romansa yang lebih intim untuk membahas soal materi.

"Jika orang yang Anda ajak bicara terus mengajukan alasan mengapa mereka tidak dapat bertemu, ada kemungkinan besar mereka adalah penipu dan identitasnya idak seperti yang mereka katakan," ujar Martin.

"Anda harus selalu mempertanyakan mengapa seseorang mungkin meminta uang kepada Anda, dan selalu berkonsultasi dengan orang yang Anda percayai untuk mendapatkan pendapat kedua," tutupnya.

Editor : Miftahudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut