JAKARTA, iNews.id - Lima dampak perubahan iklim pada manusia. Perubahan iklim adalah perubahan signifikan kepada iklim yang memengaruhi suhu udara dan curah hujan mulai dari dasawarsa sampai jutaan tahun.
Disebabkan oleh meningkatnya gas karbon dioksida dan gas-gas lainnya di atmosfer yang menyebabkan efek gas rumah kaca.
Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang kerangka Kerja Perubahan Iklim (United Nations Framework Convention on Climate Change/UNFCCC) mendefinisikan perubahan iklim yang disebabkan baik secara langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia sehingga mengubah komposisi dari atmosfer global dan variabilitas iklim alami pada periode waktu yang dapat diperbandingkan.
Komposisi atmosfer global yang dimaksud adalah komposisi material atmosfer bumi berupa Gas Rumah Kaca (GRK) yang di antaranya terdiri dari Karbon Dioksida, Metana, Nitrogen, dan sebagainya.
Perubahan iklim bisa mendatangkan bencana yang besar bagi bumi dan seisinya. Laman resmi United Nations menyatakan bahwa tahun ini adalah tahun penting bagi kita semua penduduk di muka bumi, untuk ikut menggalang gerakan perubahan iklim.
Untuk menghentikan krisis iklim menjadi bencana permanen, setidaknya harus dilakukan pembatasan pemanasan global hingga 1,5 derajat Celcius.
Maka, inilah dampak buruk yang akan terjadi apabila perubahan iklim terus mengancam bumi dan seisinya.
Lima dampak perubahan iklim pada manusia
5. Kesehatan Terancam dan Daya Tahan Tubuh Menurun
Dampak perubahan iklim terus membahayakan kesehatan manusia, melalui polusi udara, penyakit, cuaca ekstrem, tekanan kesehatan mental, peningkatan kelaparan dan gizi buruk di berbagai tempat yang tidak memiliki sumber pangan yang memadai.
Banyak penyakit yang muncul seiring perubahan suhu dan cuaca ekstrem. Manusia menjadi mudah sakit dikarenakan daya tahan tubuh yang terus melemah.
Tidak hanya berpengaruh pada fisik manusia, perubahan iklim rupanya juga berpengaruh terhadap perilaku dan mental manusia.
4. Menipisnya Sumber Pangan
Perubahan iklim dan peningkatan frekuensi peristiwa cuaca ekstrim merupakan dua alasan di balik meningkatnya kelaparan gizi buruk secara global.
Perubahan yang terjadi pada lapisan salju dan es di banyak wilayah Arktik rupanya telah mengganggu suplai makanan dari menggembala, berburu, dan memancing.
Tekanan panas membuat sumber air dan padang rumput untuk berkurang, sehingga menyebabkan penurunan hasil panen dan mempengaruhi hewan ternak.
Pada sektor perikanan, pertanian, dan peternakan dapat hancur atau menjadi kurang produktif.
Karena lautan menjadi semakin asam, sumber daya laut yang dikonsumsi miliaran orang terancam.
Jika tidak mempunya bahan pangan yang mencukupi, lantas bagaimana manusia bisa bertahan hidup?
Editor : Miftahudin