Edy mengungkapkan, bangunan Candi Borobudur mulai mengalami penurunan dan pengikisan. Hal ini diduga diakibatkan adanya beban berlebih akibat kunjungan wisatawan. Sebelum pandemi Covid-19, kunjungan wisatawan yang menaiki bangunan Candi Borobudur rata-rata 10.000 orang per hari.
Selama pandemi Covid-19, pengelola menutup akses naik ke Candi Borobudur dan kunjungan wisatawan hanya sampai pelataran atau halaman candi.
Sementara itu, Edy menjelaskan, penetapan harga naik ke candi atas dasar pertimbangan kuota 1.200 orang per hari dimaksudkan agar pengunjung yang ingin menaiki candi harus orang yang bersungguh-sungguh dan berkepentingan.
"Artinya apa? Orang yang mau naik ke candi harus betul-betul orang yang berkepentingan naik ke candi. Kalau orang mau foto-foto enggak usah naik ke candi, di bawah saja. Jadi itulah tujuannya. Jadi orang naik ke candi karena dia sudah membayar mahal, saya kira dia akan sungguh-sungguh, dia akan belajar, dia akan mempelajari. Tapi kalau cuma foto-foto rugi kan bayar Rp750.000, di bawah saja karena ada aspek konservasi tadi," tuturnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait