BREBES, iNews.id - Kader Partai Golkar Brebes Pamor Wicaksono dan Kader Partai PDIP Brebes Narjo yang juga mantan wakil Bupati Brebes dua periode menggelar pertemuan makan malam di Jakarta belum lama ini.
Vidio makan malam tersebut bahkan diunggah langsung di media sosial TikTok milik Pamor Wicaksono @pamor.wicaksono81.
Dalam vidio tersebut, nampak juga Shanti Alda caleg DPR RI terpilih dari PDIP turut mengikuti makan malam.
Pertemuan tersebut, lantas menimbulkan berbagai spekulasi di kalangan politisi dan masyarakat.
Saat Ditemui media, Pamor menegaskan bahwa pertemuan tersebut hanyalah silaturahmi untuk mempererat hubungan baik.
"Pertemuan ini murni silaturahmi. Tidak ada agenda politik khusus dalam pertemuan ini," ujar Pamor usai menghadiri sosialisasi dan Bintek Desa Anti Korupsi di Aula Kantor Desa Buaran Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes, Kamis (16/05/2024).
Menanggapi banyaknya asumsi dan persepsi pembahasan Pilkada, Pamor menyatakan belum bisa berkomentar banyak. Sebab, momen pertemuan dengan Narjo dan Shanty Alda sifatnya nonformal. Terlebih, ia dan Narjo merupakan sejawat lama saat menjabat DPRD Brebes sebelum menjadi Wabup dua periode.
Sedangkan, sosok Shanty Alda bukan orang asing karena sudah kenal lama. Tepatnya, saat tahapan pemilu legislatif 2019 dan nyaleg melalui Partai Golkar.
Namun, pihaknya mengapresiasi capaian Shanty Alda dalam Pileg 14 Februari 2024 kemarin. Mengingat, meski sebagai pendatang terbukti mampu langsung membaur dengan masyarakat Brebes dan Tegal hingga berhasil meraih suara terbanyak.
Pamor menegaskan tetap berpegang teguh sebagai kader militan Partai Golkar. Sehingga, jika muncul tawaran atau instruksi maju dalam Pilkada tentu harus mendapat restu orang tua dan calon istri.
"Jika restu ibu dan calon istri sudah clear, selanjutnya bagaimana instruksi atau perintah partai saya siap. Termasuk, kalau DPP memberikan mandat rekomendasi maju pilkada maka saya siap dan tunduk secara penuh," kata Pamor.
Merespon rumor dukungan maju Pilkada Brebes, lanjut Pamor, dirinya mengaku sadar diri tidak punya ambisi pribadi. Sebab menurutnya, kontestasi Pilkada bukan soal menonjolkan sisi keuangan tapi bagaimana membangun Brebes lebih baik lagi.
Termasuk, isu pemasangan dirinya untuk mendampingi Narjo sebagai bakal calon wakil bupati tentu harus dipikirkan secara matang.
"Mas Narjo kan jelas bakal cabup PDI Perjuangan, sedangkan saya kader Partai Golkar. Apalagi, sampai detik ini saya nggak mendaftar di Partai Golkar untuk Pilkada Brebes. Yang jelas, saya akan patuh dan tunduk apapun mandat dari DPP Golkar," tegasnya.
Meski begitu, terkait siap atau tidaknya maju dalam gelaran Pilkada Brebes, pihaknya mengaku siap jika memang mendapat rekomendasi dan mandat dari DPP Golkar.
Termasuk, restu dari keluarga terutama ibu dan calon istri menghendaki maka ia siap maju. Hanya saja, dalam Pilkada, Partai Golkar masih harus berkoalisi karena belum bisa mengusung sendiri.
"Sekali lagi saya tegaskan, soal pembahasan Pilkada memang ada sedikit permohonan memang iya. Tapi saya tidak menggebu-gebu untuk maju Pilkada. Namun, kalau didorong DPP Golkar untuk maju Pilkada tentu saya wajib siap," pungkasnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait