BREBES, iNews.id - Untuk menekan harga beras di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Brebes yang masih tinggi dari Rp 13.000 - Rp 14.000 per kilogram, Tim Pengendali Inflansi Daerah (TPID) Pemkab Brebes bersama Perum Bulog Pekalongan siapkan 10 ton perhari dengan memberdayakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di 17 kecamatan melalui Gerakan Pangan Murah (GPM).
Pj Bupati Brebes Urip Sihabudin mengatakan, kerjasama ini mencakup ketentuan bahwa untuk per kecamatan satu lokasi BUMDes atau BUMDes Bersama.
"Sampai saat ini memang harga di pasaran Rp 13.000 per kilogram, sedangkan beras ini (GPM) dijual Rp 10.800 per kilo," ujar Urip saat memantau GPM di BUMDes Bersama Kecamatan Ketanggungan, Jumat (17/11/2023).
Urip mengatakan, untuk alokasi per BUMDes sebanyak 2,5 ton beras Bulog dengan kemasan masing-masing 5 kg. Untuk harga jual diri masing-masing BUMDes sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah disepakati, yaitu Rp 10.800 per kg.
"Untuk pembelian dibatasi 2 kemasan 5 kg per orang atau per KK. Sedangkan untuk sasarannya adalah masyarakat umum tapi diutamakan warga miskin," kata Urip.
Urip menjelaskan, dalam kerjasama ini Perum Bulog mengalokasikan 10 ton per hari untuk didistribusikan di empat titik BUMDes di empat kecamatan.
Pendistribusian beras Bulog ini dilakukan secara bergilir ke 17 kecamatan. Menurutnya, kerjasama ini dilakukan untuk menstabilkan harga beras di pasaran yang saat ini masih tinggi.
Wakil Kepala Perum Bulog Cabang Pekalongan Wahyu Tri Utomo menuturkan, khusus untuk GPM ini pihaknya menyiapkan 10 ton beras setiap harinya.
Sepuluh ton beras itu disalurkan di empat kecamatan dan bergantian dengan kecamatan lainnya. Masing-masing kecamatan mendapat alokasi 2,5 ton per hari.
"Kami juga melakukan evaluasi dengan melihat kondisi pasar. Jadi kita tetap melayani masyarakat, karena kita ini kan langsung ke konsumen. Ini juga program stabilisasi harga pangan ini kan terus untuk mengendalikan tingginya harga beras. Jadi kita upayakan harga bisa turun," pungkasnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait