Dapat Bantuan, Isak Tangis Pecah saat Shintya datangi Rumah Aan Diniyati

Petra Akbar
Isak tangis Aan Diniyati pecah dan langsung memeluk Shintya. Foto: Petra Akbar

BREBES, iNews.id - Air mata Aan Diniyati (40) seorang isteri yang setia rela mengantar suaminya Nurokhman (56) cuci darah dengan mendorong kursi roda sejauh 10 km setiap dua kali dalam sepekan pecah saat seorang pengusaha wanita muda Shintya Sandra Kusuma mendatangi di kediamannya di Desa Kertabesuki, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes.

Sontak Aan langsung memeluk Shintya dengan tangis bahagia lantaran mendapatkan bantuan.

Kini Aan tak perlu lagi mendorong kursi roda untuk mengantarkan suaminya berobat ke rumah sakit, sejauh 10 km dari rumahnya menuju RS. Bhakti Asih Brebes.

Aan Diniyati dan suaminya Nurokhman kini mendapatkan bantuan berupa fasilitas transportasi dan materi, bahkan bukan dari Shintya melainkan dari berbagai pihak kini terus mengalir.

Shitya Sandra Kusuma berharap, bantuan materi yang ia berikan supaya Aan tidak perlu lagi mengamen di jalanan dan pasar pasar. 

Sehingga, nantinya Aan bisa fokus merawat suaminya.

"Meski tidak banyak, tapi semoga bisa meringankan beban hidup Ibu Aan. Jadi biar fokus mengurus suami yang sakit. Karena sudah mengurus suami, juga harus kerja mencari nafkah untuk makan. Kasihan sekali,” jelasnya yang juga bakal calon legislatif DPR RI dari Partai PDI Perjuangan Dapil 9 Jateng.

Sementara Aan mengungkap, pasca viralnya pemberitaan dirinya, ia beberapa kali mendapat cibiran. Aan disebut pemalas dan sering mengemis di pasar pasar.

“Saya tidak pernah mengemis. Kalau keluar rumah itu untuk mengamen bukan minta minta. Mungkin ada yang lihat saya lagi dorong suami dan ada yang memberi uang. Jadi dikira mengemis. Padahal mereka kadang kasih makanan dan yang untuk makan di rumah sakit,” katanya.

Ia pun tak mengira bakal mendapat perhatian dari banyak pihak, termasuk Shintya seorang pengusaha pemuda asli Brebes.

"Nggak nyangka mas, Mbak Shintya bakal kesni ngasih saya bantuan. Saya langsung peluk beliau tadi sambil menangis, terimakasih sekali sudah bersedia menjenguk saya," ucapnya.

Sementara Kepala Dusun (Kadus) 1 Desa Kertebesuki, Wanasari, Didi Suwandi, saat ditemui awak media mengatakan, pihak desa akan memfasilitasi keperluan transportasi berupa mobil siaga desa.

Sehingga Aan tidak perlu lagi jalan kaki untuk mengantar suaminya cuci darah di rumah sakit.

Mulai Rabu nanti, transportasi akan ditanggung desa. Semua gratis, jadi tidak perlu lagi jalan kaki,” katanya 

Didi menjelaskan, pihak desa selama ini tidak tinggal diam terhadap aksi Aan ini. Termasuk menawari fasilitas mobil siaga. Namun tawaran tersebut selalu ditolak dengan alasan tidak mau merepotkan.

“Kalau ditawari mobil (siaga) selalu tidak pernah mau. Alasannya tidak mau merepotkan orang lain,” pungkasnya.

Editor : Miftahudin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network