Tidak hanya itu, terduga pelaku itu rupanya tidak hanya melakukan aksinya di ruang pentas tapi di beberapa adegan pada saat kegiatan. Terduga pelaku juga melakukan aksi pelecehan terhadap penari lain dan aksi kekerasan terhadap anak dari pemilik kelompok sanggar Aji Putra di lokasi hajatan tersebut. Kelompok seni sintren ini merasa dilecehkan hingga akhirnya terduga pelaku dilaporkan ke polisi.
Menyikapi insiden itu, Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kabupaten Brebes mendorong pihak kepolisian agar terduga pelaku diproses hukum.
Ketua DKD Brebes, Wijanarto mengatakan, pihaknya mendapat informasi adanya insiden tersebut pada Jumat malam (12/5). Pihaknya menyayangkan adanya insiden terkait aksi vandalisme dalam ruang berkesenian. Menurutnya, kejadian itu menjadi catatan bagi semua pekerja seni.
"Ini menjadi catatan bagi semua pekerja seni dan kami juga mengapresiasi langkah aparat kepolisian dalam menangani ini. Kami berharap peristiwa ini menjadi pertama dan terakhir kalinya di Kabupaten Brebes. Setelah pandemi Covid-19, ini waktunya mereka bisa mencari nafkah. Jangan sampai mereka mengalami problem yang menjadi hambatan di dalam melakukan gelar berkesenian yang menjadi tumpuan hidup mereka," tandasnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait