BREBES, iNewsBrebes.id - Setelah ditemukannya kandungan zat berbahaya pada obat syrup yang menyebabkan gagal ginjal pada anak. Angota Komisi IX DPR RI Nur Nadlifah, S.Ag., M.M menyarankan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk melakukan penelitian ulang terhadap semua kemasan pangan yang menggunakan bahan etilen glikol dalam proses pembuatannya.
Selain itu, pihaknya juga meminta agar menarik seluruh obat syrup yang saat ini masih beredar di pasaran.
"Iya Kami dari Komisi IX DPR RI menyarankan untuk menarik dan meneliti obat obat lain yang terindikasi mengandung Dua zat yang dilarang BPOM pada produk obat syrup yakni dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG)," ujarnya disela resesnya di Brebes, Jumat (21/10/2022).
Untuk sementara, lanjut Nur Nadlifah, obat syrup untuk tidak dikeluarkan sampai pemerintah mengeluarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, BPOM ataupun Ikatan Dokter.
"Sambil kita teliti di seluruh lapisan masyarakat. Termasuk memerintahkan kepada dokter untuk meneliti. Kami meminta dokter anak untuk tidak meresepkan obat syrup," Ungkap Politisi PKB yang mewakili Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, dan Kota Tegal.
Nadlifah meneruskan, jika terjadi gejala gagal ginjal akut di seluruh Indonesia, maka kasus ini merupakan pandemi berikutnya yang disebabkan oleh obat-obatan.
"Kalau tidak diresepkan oleh dokter otomatis tidak boleh dikonsumsi oleh anak-anak. Maka yang distop sekarang adalah dokternya dulu, sambil kita menunggu hasil penelitian," tandasnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait