Setelah sampai di rumah, Cayem pun mengantarkan uang iuran Rp100 ribu ke rumah Ketua RT. Cayem menerima kwitansi iuran tersebut dari Ketua RT.
"Warga yang mengantar iuran ke rumah Bu RT. Setelah itu dikasih kwitansi. Katanya uang iuran itu akan digunakan untuk bumian (sedekah bumi). Tapi kan bumian masih lama, tahun depan," tutur Cayem, ditemui di rumahnya, Sabtu (17/9/2022).
Warga penerima BLT lainnya, Waris, 38, juga menuturkan jika dirinya juga ditariki iuran serupa. Namun Waris mengaku tidak menerima kwitansi dari Ketua RT. Ia hanya dimintai iuran sedekah bumi tahun depan. Ia terpaksa melakukan iuran lantaran dianjurkan oleh Ketua RT bahwa iuran tersebut wajib karena untuk event di desanya.
"Cuma diminta iuran saja, tidak ada kwitansi. Warga lain yang menerima BLT juga katanya dimintai iuran itu," ungkap Waris.
Sementara itu Ketua RT 10 RW I Desa Cikakak, Maryam, mengaku, penarikan iuran itu merupakan kesepakatan dari para Ketua RT di desanya. Nantinya uang iuran hasil penarikan tersebut akan dihimpun oleh koordinator ketua RT untuk dikumpulkan. Uang tersebut akan digunakan untuk pelaksanaan sedekah bumi tahun depan.
"Nanti uangnya diambil oleh koordinator Ketua RT. Dikumpulkan untuk bumian. Di RT saya ada 8 orang yang menerima BLT. Uang iurannya juga masih di saya Rp800 ribu,
belum disetorkan," ucap Maryam.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait