JAKARTA, iNews.id - Empat alasan mengapa Indomaret dan Alfamart lokasinya berdekatan. Alasan mengapa gerai Indomaret dan Alfamart selalu berdekatan terungkap. Selama ini, jika ada gerai Indomaret, dipastikan ada Alfamart di sekitarnya, begitu pula sebaliknya.
Diketahui, Indomaret berdiri pada 1988, dikelola oleh PT Indomarco Prismatama, bagian dari usaha Salim Grup. Sedangkan Alfamart berdiri pada 1989, dikelola oleh PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, didirikan oleh Djoko Susanto. Keduanya adalah konglomerat terkenal di Tanah Air.
Di pasar modal, Indomarco memiliki asosiasi emiten PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2000, sementara PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) listing pada 2009.
Kendati bersaing di lokasi yang berdekatan, baik Alfamart maupun Indomaret ternyata melahirkan permintaan/demand pasar yang cukup signifikan. Permintaan yang besar menghadirkan dinamika persaingan pasar yang sehat.
Dikutip dari Berbagai Sumber, ini 4 alasan mengapa Indomaret dan Alfamart lokasinya berdekatan, yang dirangkum Jumat (26/8/2022).
4 alasan mengapa Indomaret dan Alfamart lokasinya berdekatan:
1. Membangun pasar yang lebih Luas
Pakar Marketing dan Managing Partner Inventure, Yuswohady, menyebutkan, kalau lokasi itu penting dan kritikal bagi keduanya, nah untuk bisa menemukan tempat yang sudah terjadi atau terbentuk demand, maka itu bukanlah sesuatu yang mudah.
Siwo sapaan akrabnya menambahkan, alasan Indomaret dan Alfamart saling berdekatan untuk membangun pasar yang luas mengingat perilaku konsumen yang dinamis dalam industri ritel.
Siwo menganalisa bahwa konsep berdekatan keduanya justru merupakan strategi kooperatif perusahaan, selain kompetisi.
2. Membentuk Ekosistem Pasar yang Sehat
"Ada anggapan yang mengatakan bahwa orang ketika sudah pergi ke Indomaret, maka tidak akan mengunjungi Alfamart. Kenyataannya tidak begitu," ujar Siwo.
Persaingan keduanya, dikatakan Siwo, juga dinilai justru membuat permintaan semakin membesar, dan membentuk ekosistem pasar yang sehat.
"Sebenarnya ketika Alfamart duluan yang datang ke lokasi, maka sebenarnya Alfamart sedang membangun ekosistem demandnya, nah ketika sudah terbentuk, maka Indomaret tidak perlu repot melakukan survei demand, sehingga dia ambil lokasi di situ, karena marketnya sudah dibentuk oleh Alfamart," ujarnya.
"Sebaliknya juga gitu, ketika Indomaret datang duluan di suatu kawasan dan marketnya terbentuk, maka itu akan membuat Alfamart datang," tambahnya.
3. Penguatan Pasar
Siwo melihat persaingan Indomaret dan Alfamart yang berdekatan di suatu lokasi bakal menguatkan pasar itu sendiri, sejalan dengan terbentuknya kompetisi bisnis yang sehat.
"Jadi persaingan itu justru membentuk dan meningkatkan permintaan, menguatkan pasar, kalau dia main sendiri, pasarnya itu enggak besar-besar. Market akan besar jika dinamis, bagusnya persaingan itu membawa konsumen untuk beli, kalau monopoli justru mematikan demand." tegasnya.
"Indomaret dan Alfamart itu sama-sama ritel, hampir sama produk yang dijualnya. Kalau kasusnya McDonald dan KFC itu beda lagi," tandasnya.
4. Penggunaan Strategi Five Forces
Kedua minimarket, Indomaret dan Alfamart, menggunakan strategi five forces atau pendekatan porter's five forces, yakni metode untuk menganalisis serta mengidentifikasi kekuatan yang membentuk pola bisnis. Di antaranya adalah:
- Competitive Rivalry, lingkungan bisnis yang mempunyai tingkat kompetisi sangat tinggi antar perusahaan dan kompetitor. Ketika sudah terjadi persaingan, perusahaan akan menciptakan inovasi baru agar produknya tidak kalah saing dari lawan bisnis.
- Power of Buyer, kemampuan konsumen dalam tawar menawar harga produk agar lebih murah. Jadi, konsumen akan menimbang sendiri harga barang di Indomaret dan Alfamart lalu memutuskannya sendiri akan membeli di mana.
- Power of Supplier, dipengaruhi oleh produk yang dihasilkan dari supplier. Semajin dikit suppliersebuah produk, maka semakin tinggi ketergantungan perusahaan terhadap supplier tersebut untuk memasok barang pada mereka.
- Threat of New Entry, akan sulit bagi pendatang baru untuk memasuki pasar atau industri tersebut. Karena kekuatan perusahaan dipengaruhi oleh hambatan seperti biaya masuk, regulasi, kondisi ekonomi dan hak paten. Hal ini akan memengaruhi siapa yang lebih berkuasa dan lebih besar di lokasi tersebut.
- Threat of Substitute Product, kekuatan yang datang dari produk atau barang pengganti dari barang yang akan dijual di perusahaan. Produk pengganti ini dapat disebut sebagai produk substitusi yang memiliki fungsi serupa dengan produk perusahaan.
Itulah 4 alasan mengapa Indomaret dan Alfamart lokasinya berdekatan, semoga dapat menambah wawasan pembaca setia Inewa.Brebes.id.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait