get app
inews
Aa Read Next : Puluhan Anggota PPK di Brebes Diambil Sumpah dan Dilantik untuk Pilkada 2024

5 Kontraversi Arab Saudi, Legalkan Bikini dan Miras

Jum'at, 04 November 2022 | 09:16 WIB
header img
Lima kontrabersi Arab Saudi, legalkan bikini dan miras. Foto: DOK.iNews.id.

JAKARTA, iNewsBrebes.id Lima kontrabersi Arab Saudi, legalkan bikini dan miras. Arab Saudi yang melegalkan minuman keras (miris), membolehkan pakai di tempat terbuka hingga menggelar pesta Halloween, sesuatu yang dulu sangat tabu bahkan dianggap perbuatan haram menuai kontraversi.

Arab Saudi selama ini dikenal sebagai negara Islam yang sangat menjaga nilai-nilai sunnah Nabi. Tapi, sejak Mohammad bin Salman alias MBS jadi pemimpin de facto, perubahan sosial pun terjadi secara drastis.

MBS mengembangkan sektor pariwisata dan hiburan sebagai tonggak ekonomi baru di Arab Saudi. Sejurus kemudian dia melonggarkan sejumlah aturan dan membolehkan bioskop, minuman alkohol, bikini, gelaran konser, hingga perayaan Tahun Baru Masehi, Natal, Imlek bahkan Halloween.

Kebijakan yang dibuat Mbs tersebut tentu saja menuai kontroversi. Banyak yang kecewa, tapi tak sedikit yang mendukung.

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini adalah kontroversi Arab Saudi yang mengegerkan dunia. Yang dikutip dari Okezone.com, Jumat (4/11/2022).

kontrabersi Arab Saudi

5. Pesta Halloween

Kontroversi selanjutnya adalah Otoritas Hiburan Umum Arab Saudi telah menggelar perayaan Halloween publik terbesar sepanjang sejarah, yaitu pada 27 hingga 29 Oktober 2022 lalu.

Perayaan bertajuk "Akhir Pekan Menakutkan" berlangsung di Riyadh Boulevard, ikut meramaikan Riyadh Season. Masyarakat beramai-ramai mengenakan kostum menyeramkan untuk bersenang-senang.

Perayaan Halloween di Arab Saudi digelar dua hari sebelum perayaan serupa di Amerika Serikat, 31 Oktober. Kepala Otoritas Umum untuk Hiburan, Penasihat Royal Court Arab Saudi, Turki Al-Sheikh, mengatakan melalui akun Facebook-nya: “Suasana di akhir pekan menakutkan.”

4. Larang Maulid Nabi

Pemerintah Arab Saudi melarang perayaan maulid Nabi Muhammad karena dianggap tidak sesuai dengan sunnah atau bid'ah. Meski demikian, pemerintah tetap membolehkan jika ada orang yang memperingati maulid secara individu.

3. Cabut Aturan Wajib Hijab

Pemerintah Arab Saudi kini membolehkan wanita melepaskan hijab di tempat umum. Wanita juga punya hak yang sama dalam dunia kerja.

Sejak 2018 lalu, sesuai Visi Arab Saudi 2030 yang dirancang Mohammad bin Salman, Arab Saudi menegaskan visinya untuk tidak saja menjadi pusat dunia Arab dan Islam, tetapi juga sebagai kekuatan investasi dunia dan pusat yang menghubungkan benua Asia, Afrika dan Eropa.

Oleh karenanya, hal tersebut berdampak penerapan Visi 2030 itu terjadi di segala bidang dan menyentuh semua kalangan, termasuk kaum perempuan. Para wanita mendapatkan kesempatan untuk membantu menyukseskan program pembangunan di berbagai bidang.

2. Legalkan Miras

Setelah menghalalkan bikini, Arab Saudi juga melagelkan minuman keras. Meskipun sebelumnya, pemerintah di Kota Neom berpikir ulang jika memperbolehkan alkkohol berada di kawasannya.

Akan tetapi pihak kerajaan telah membuka diri kepada dunia, melalui reformasi ekonomi dan sosial yang luas.

NEOM merupakan kota pusat teknologi tinggi senilai USD500 miliar atau lebih dari Rp7,093 triliun yang dibangun di Laut Merah. Kawasan ini adalah bagian dari rencana Visi 2030 Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) untuk mendiversifikasi ekonomi yang bergantung pada minyak.

1. Perbolehkan Bikini

Arab Saudi membuat gebrakan tak biasa pada sektor wisata. Pemerintah membuka Pure Beach, pantai privat yang membolehkan wanita mengenakan bikini, menghisap shisha hingga berpelukan dengan pasangan di pantai.

Tak hanya itu saja, para pengunjung pantai juga dapat mendengarkan alunan musik sambil melihat para wanita berjoged ria. Kemudian, pasangan yang bukan muhrim pun berkumpul bersama, ada juga yang bemesraan padahal bukan pasangan halal.

Seperti diketahui, Arab Saudi sangat melarang musik di tempat umum setidaknya hingga tahun 2017. Pengunjung pantai juga masih harus terpisah antara pria dan wanita.

Nah, itulah sejumlah kontraversi Arab Saudi. Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan pembaca semua.

Editor : Miftahudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut