JAKARTA, iNews.id - Empat pembunuh bayaran berdarah dingin di dunia, ada yang habisi 500 nyawa. Terlepas dari adanya film-film mengenai pembunuh bayaran seperti Tony Montana di Scarface, serta Emilio Barzini, Philip Tattaglia, dan Moe Green dalam The Godfather, profesi pembunuh bayaran merupakan pekerjaan yang nyata ada di dunia.
Pembunuh bayaran merupakan pekerjaan yang nyata ada di dunia. Meski tidak diketahui secara resmi, namun selalu tersimpan misteri yang jarang diketahui masyarakat mengenai profesi pembunuh bayaran ini. Meski tidak diketahui secara resmi, profesi ini banyak menyimpan misteri yang jarang diketahui masyarakat. Berikut pembunuh bayaran paling fenomenal di dunia.
Lantas siapa saja pembunuh bayaran paling sadis di dinia, dikutip dari berbagai sumber, Senin(12/9/2022) inilah pembunuh bayaran paling sadis di dunia.
Pembunuh bayaran paling sadis di dunia
1. Benjamin Siegel
Benjamin Siegel atau biasa disebut Bugsy Siegel lahir pada 28 Februari 1906. Di masa remaja, dia sudah terlibat tindakan kriminalitas sebagai penagih uang keamanan dari para pedagang kelontong Yahudi di New York.
Sepanjang perjalanannya sebagai pembunuh bayaran, Siegel telah membunuh rivalnya, Joe Masseria, pada 1931 atas suruhan bos mafia Lucky Luciano. Siegel tewas pada 20 Juni 1947 setelah diberondong tembakan di rumahnya di Beverly Hills.
2. Abraham Reles
Abraham Reles merupakan pembunuh bayaran asal New York yang lahir pada tahun 1907. Keluarganya merupakan imigran yang berpindah dari Israel (Yahudi) ke AS. Sepanjang perjalanan tersebut, Reles sudah 42 kali ditangkap polisi karena telah melakukan tindak kriminal.
Ia bekerja sebagai pembunuh bayaran untuk sebuah perusahaan bernama Murder Inc. Di perusahaan tersebut Reles memiliki pimpinan yang seringkali memberikan perintah kepadanya, yaitu Albert Anastasia dan Louis Buchalter.
Dalam keterangannya, Reles mengaku bahwa ada 70 kasus pembunuhan lain yang belum terungkap. Atas tindakannya Reles dijatuhi hukuman mati yang akan dilakukan pada 12 November 1941. Namun sebelum dihukum, Reles mengakhiri hidupnya dengan melompat dari lantai 6 sebuah hotel di New York.
3. Julio Santana
Awal karier Julio Santana sebagai seorang pembunuh dimulai saat ia berusia 17 tahun. Ketika itu, pada 1971, ia ditugaskan pamannya yang berprofesi sebagai pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa pria dengan julukan Yellow. Kemudian, sang paman menawarkannya pekerjaan menjadi pembunuh untuk pemerintah Brasil dalam pertempuran menghadapi pemberontak komunis di Amazon.
Hidup Santana terus berjalan sebagai pembunuh bayaran. Kali ini sasarannya adalah pasangan yang selingkuh dan penambang emas liar. Pada tahun 1987, ia mengetahui bahwa pamannya hanya memberikan dia bagian yang kecil dari jumlah uang yang diterimanya di muka. Sejak itu, ia tak lagi kontak dengan sang paman. Julio Santana berhenti menjadi pembunuh ketika usianya menginjak 52 tahun. Ia memiliki catatan tentang pembunuhan yang dilakukannya, siapa yang menyewanya, di mana kejadiannya, dan berapa jumlah yang yang dia peroleh. Julio Santana dikenal sebagai pembunuh bayaran paling mematikan di dunia yang telah melakukan 500 pembunuhan.
4. Richard Leonard Kuklinski
Richard Leonard Kuklinski merupakan seorang pembunuh bayaran Amerika yang lahir pada 11 April 1935. Diketahui, Kuklinski telah membunuh 200 orang. Namun, dari jumlah tersebut, dia tidak pernah membunuh anak-anak serta wanita. Kuklinski menjadi pembunuh bayaran pada rentang tahun 1950-1958 di New York dan New Jersey.
Dia menjadi pembunuh bayaran yang bekerja untuk keluarga DeCavalcante. Ia diberi julukan Iceman oleh pihak berwenang karena telah membekukan tubuh salah satu korbannya untuk menyamarkan kematian. Selain membunuh, Kuklinski juga memiliki beberapa catatan kriminal lainnya, di antaranya adalah terlibat dalam perampokan dan distribusi pornografi bajakan. Aktivitas kriminal tersebut ia lakukan di bawah jaringan mafia yang diikutinya sejak tahun 1950.
Nah, itulah 4 pembunuh bayaran paling sadis di dunia. Pembunuh bayaran merupakan pekerjaan yang nyata ada di dunia, semoga artikel ini bisa menambah informasi untuk pembaca semua.
Editor : Miftahudin