get app
inews
Aa Text
Read Next : Duh! Kena Pungli saat Buat Sertifikat Tanah PTSL, Warga Desa Dukuhwringin Brebes Geruduk Kejaksaan

Tolong! Karena Ambruk, Dua Keluarga di Brebes Berdesakan Tidur di Pelataran Rumah 

Rabu, 15 Juni 2022 | 20:55 WIB
header img
Ahmad Amin Saat menata rumahnya yang ambruk. (Foto:Petra Akbar)

BREBES, iNews.id - Lantaran rumah amburk dimakan usia, dua keluarga di Desa Kubangpari, Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes terpaksa tidur di teras rumahnya. Hal itu dilakukan sejak rumah peninggalan orangtuanya ambruk pada Minggu (12/06/2022) lalu atau Kini, empat hari lalu.

Rumah ambruk yang berada di RT 01 RW 01 Desa Kubangpari ini dihuni Akhmad Amin Lutfi (34) bersama isterinya, Dian Awid Saputri (41). Kemudian satu orang lainnya adalah kakak dari Akhmad Amin Lutfi, yaitu Bahtiar (40). Ketiga orang itu terpaksa tidur di emperan rumah lantaran takut seluruh bangunan ambruk. 

"Rumah ini sudah ambruk dua kali. Tiga bulan lalu ambruk di bagian belakang, dan kami biarkan. Kemudian hari Minggu kemarin ambruk lagi di bagian samping. Karena takut ambruk semua, kami tidur di luar atau teras," kata Akhmad Amin Lutfi ditemui di rumahnya, Rabu (15/6/2022). 

Akhmad Amin mengungkapkan, kondisi rumah yang dihuninya tersebut sudah sangat lapuk. Sejumlah tiang penyangga sudah keropos dimakan usia. Tembok dan kerangka rumahnya pun sangat rapuh. Hampir semua batu bata nampak terlihat akibat tembok yang mengelupas. 

Setiap kali turun hujan, bagian dalam rumah selalu kebanjiran karena banyak atap yang bocor. Bahkan air mengalir deras dari atap ke lantai rumah. Saat ini, beberapa orang tetangga membantu memperbaiki atap rumah yang ambruk menggunakan plastik terpal. Sementara tembok rumahnya yang ambruk dibiarkan karena tak ada biaya untuk memperbaiki. 

Puing-puing rumah tua yang ambruk disingkirkan dari sekitaran rumah. Sementara material keropos yang sekiranya masih bisa dimanfaatkan, dikumpulkan untuk suatu saat bisa memperbaiki. Sebagai supir mobil angkut di toko mebel, ia tak memiliki cukup uang memperbaiki rumah warisan orangtuanya. 

"Kami terpaksa tidur di luar dengan alas tikar. Kami tidak berani tidur di dalam karena takut ambruk kena hujan. Jadi sudah empat hari ini kami tidur di teras," ungkap dia. 

Akhmad Amin pun mengungkap kronologi ambruknya bangunan rumah warisan orangtuanya. Menurutnya, pada Sabtu malam 11 Juni lalu, terjadi hujan lebat. Keesokan harinya sekitar pukul 10.00 pagi, saat sang isteri hendak memasak. Namun tiba-tiba sang isteri mendengar adanya kayu atap akan roboh. Ia pun keluar untuk menyelamatkan diri. 

"Saat itu isteri mau masak, tapi mendengar suara seperti ada yang mau roboh. Isteri akhirnya keluar menyelamatkan diri. Sejak saat itu kami memutuskan untu tidur di teras," tutur dia. 

Akhmad Amin mengaku, kelurganya sudah mengajukan bantuan rumah tidak layak huni (RTLH) kepada pemerintah desa sejak setahun lalu. Namun hingga kini ia belum tercatat sebagai penerima bantuan RTLH, sampai akhirnya rumah yang dihuninya ambruk dan tak bisa ditinggali. Ia pun berharap ada pihak yang bisa membantunya. 

"Sudah diajukan setahun lalu tapi belum terdaftar sebagai penerima bantuan sampai akhirnya rumah ambruk," ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Desa Kubangpari, Suntoro mengakatkan, pasca rumah Akhmad Amin Lutfi ambruk, pihaknya sudah melakukan pengecekan. Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (Dinperwaskim) Brebes dan Dinas Sosial juga sudah melakukan verifikasi dan validasi rumah tersebut. 

"Kemarin Dinperwaskim dan Dinsos sudah ke sini untuk verifikasi. Katanya baru akan bisa diperbaiki bulan Agustus nanti," katanya.

Suntoro melanjutkan, di desanya ada 15 unit rumah ridak layak huni yang kondisinya parah. Namun ada tiga unit rumah yang kondisinya sangat parah, termasuk rumah yang dihuni keluarga Akhmad Amin Lutfi. Meski demikian, desanya tidak terdaftar sebagai penerima atau menjadi sasaran program RTLH dari pemerintah kabupaten. 

Untuk tahun 2021, pihaknya hanya mengalokasikan program RTLH untuk dua unit rumah yang bersumber dari Dana Desa. Masing masing bakal mendapatkan Rp12 juta. RTLH tahun 2021 tersebut akan direalisasikan tahun ini dan tidak termasuk rumah yang ambruk tersebut. 

"Yang perlu segera diperbaiki ada tiga rumah dan sudah diajukan RTLH. Yang rusak parah 15 rumah. Tapi RTLH Dana Desa realisasi tahun ini hanya dua unit rumah karena komposisi anggaran Dana Desa sudah ditetapkan pemerintah," pungkasnya. 

Editor : Miftahudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut