BREBES, iNews.id - Meningkatnya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Brebes, membuat stok obat di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) kian menipis. Untuk itu, DPKH merekomendasikan ke para peternak untuk membuat obat herbal.
Data dari DPKH Kabupaten Brebes per (31/05/202) pukul 18.00 WIB hewan ternak yang suspek PMK mencapai 397 kasus dan 82 diantaranya dinyatakan sembuh.
Kepala DPKH Kabupaten Brebes Ismu Subroto melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Budi Santosa Mengatakan, dengan banyaknya jumlah hewan ternak yang suspek PMK setok obat obatan di DPKH Brebes memang semakin menipis.
"Stok obat semakin menipis, sementara paling hanya bisa untuk 200 ekor sapi saja," ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (02/06/2022).
Sebagai upayanya, pihaknya merekomendasikan bagi para peternak sapi supaya peternak pengadaan obat herbal, tradisional maupun pengadaan mandiri.
"Untuk penyembuhan diberikan jamu jamuan, seperti telur ayam, untuk semprot mulut pakai larutan penyegar, Sementara untuk membersihkan kaki menggunakan alkohol 70 persen. Itu beberapa caranya," ungkap Budi.
Saat ini, ungkap Budi, penyebaran PMK di Brebes juga bertambah yang tadinya hanya 9 menjadi 13, artinya menyebar ke 3 kecamatan lain.
"Tiga kecmatan tersebut yakni Kecamatan Banjarharjo 47 kasus, 10 sembuh. Tanjung 26 kasus, 0 sembuh. Sementara Wanasari 3 Kasus dan 0 sembuh," tandasnya.
Sementara Kapolsek Banjarharjo AKP Teguh Iswanto mengatakan, untuk penanganan penyebaran PMK di Banjarharjo pihaknya sudah berkordinasi dengan Camat dan Kades , termasuk meminta kepala desa untuk mensosialisasikan ke peternak agar hewan yang suspek segera di karantina.
"Saya juga sudah memerintahkan anggota untuk cek langsung ke kandang ternak, sebagai langka meminimalisir penyebaran PMK di Kecamatan Banjarharjo," pungkasnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait