BREBES, iNews.id - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Ketua Umum Partai Demokrat (PD), megungkap banyak kejanggalan dari upaya peninjauan kembali (PK) oleh Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko diajukan setelah PD resmi mengusung Anies Baswedan sebagai bakal Capres 2024.
AHY menyebut PK itu diajukan untuk menggagalkan Koalisi Perubahan.
Hal tersebut disampaikan saat AHY menggelar Safari Ramadan ke Desa Pende, Kecamatan Kersana, Brebes, Senin (3/4/2023) petang. AHY mengaku melihat banyak kejanggalan dari upaya PK tersebut.
"Sejak awal kami melihat banyak sekali kejanggalan, dalam arti secara hukum tidak ada hal yang menjadi celah. Dan itu sudah kami buktikan, dalam 16 kali sidang kami menang, 16-0 skornya. Tapi meski begitu, terus aja berupaya mengganggu dan memang pengajuan PK itu sehari setelah PD mengumumkan secara resmi, menominasi saudara Anies Baswedan sebagai bakal Capres 2024," beber AHY usai buka puasa.
AHY akan membawa masalah ini ke publik. Tujuannya agar rakyat tidak lengah dan terus memonitor perkembangan kasus tersebut.
"Saya tidak ingin menduga-duga, tapi justru ini akan kita bawa ke ranah publik, kita terangkan pada rakyat. Karena kita tahu sendiri, jangan sampai kita diam tidak ada yang mengikuti, tidak ada yang monitor, tiba tiba diputuskan PK dimenangkan, Padahal itu menyangkut pada eksistensi atau kedaulatan PD yang saat ini tengah berikhtiar secara keras dan serius untuk sukses di 2024 baik pileg maupun pilpres," tandasnya.
Pengajuan PK itu, lanjut AHY, bertujuan untuk menghancurkan pondasi dari Koalisi Perubahan. PD menjadi sasaran untuk diambil alih karena menjadi salah satu kekuatan dari koalisi ini.
"Kita tahu kalau PD yang merupakan salah satu kekuatan dari Koalisi Perubahan. Jika ini diganggu atau ingin direbut, diambil alih kepemimpinannya, sama saja itu artinya akan menghancurkan pondasi Koalisi Perubahan. Ini artinya kelompok-kelompok tersebut ingin PD tidak berlayar, tidak ingin menjadi bagian dari koalisi perubahan," tegasnya.
Perlawanan terhadap upaya PK ini, lanjut dia bukan semata mata pertarungan antara AHY dan KSP Moeldoko. Melainkan, ungkap dia, KSP Moeldoko dan kelompok kelompok tertentu, yang ingin merebut PD.
"Itulah mengapa seperti yang tadi saya sampaikan selaku Ketum PD, ini bukan pertarungan antara KSP Moeldoko, sama sekali bukan. Tapi ini ada KSP Moeldoko dengan kelompoknya berusaha untuk merebut PD. Jadi yang dihadapi adalah PD secara keseluruhan. Karena itulah seluruh Indonesia, hari ini besok dan seterusnya akan menunjukkan komitmen dan sikap yang sama," pungkasnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait