Menegok Kehidupan Suku Bali Aga, Penduduk Asli Pulau Dewata

Tim iNews.id
Menengok kehidupa suku Bali Aga, penduduk asli pulau dewata. Foto: DOK.iNews.id.

JAKARTA, iNewsBrebes.id -  Menengok kehidupa suku Bali Aga, penduduk asli pulau dewata. Suku Bali Aga banyak bermukim di pedalaman Kabupaten Bangli, Buleleng, dan Karangasem.

Suku Bali Aga yang dipercaya sebagai masyarakat pertama yang mendiami Pulau Bali. Orang Bali Aga atau Bali pegunungan menganggap dirinya sebagai penduduk asli Pulau Dewata.

Mengutip dari Wikipedia, orang Bali Aga sudah datang ke Bali sebelum gelombang migrasi Hindu-Jawa. Mereka beranak pinak dan sekarang komunitas mereka masih ada, kebanyakan di pegunungan.

Ada tiga desa pusat masyarakat Bali Aga; Desa Trunyan, Desa Tenganan, dan Desa Penglipuran. Mereka masih sangat kuat memegang adat dan budayanya. Wisatawan yang ingin masuk ke sana wajib menghormati tradisi budaya dan norma yang berlaku di kawasan setempat.

Desa Tenganan di Karangasem

Desa pertama ini berada di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem yang berlokasi begitu dekat dengan Pantai Candi Dasa. Desa Tenganan menjadi salah satu desa Bali Aga atau desa tradisional.

Jika Anda penasaran datang ke desa tradisional ini, waktu yang dapat ditempuh selama perjalanan menuju ke sana sekitar 1,5 jam dari Bali Selatan.

Anda akan melihat keunikan desa tersebut dengan ketatnya masyarakat setempat dalam melindungi pengelolaan hutan, termasuk pelarangan menebang pohon (hukum atau aturan adat).

Ada juga, beberapa bangunan besar serta pekarangan, pengaturan letak bangunan hingga letak Pura dibuat mengikuti aturan adat yang secara turun-temurun penduduk setempat pertahankan. Mereka mengajarkan dan memegang teguh konsep Tri Hita Karana (konsep dalam ajaran Hindu), serta mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Desa Adat Penglipuran di Bangli

Selanjutnya, Desa Adat Penglipuran yang memiliki tata desa sangat rapi dan cantik. Desa ini berlokasi di Kabupaten Bangli hanya sekitar 3 km dari pusat kota Bangli.

Tata desa yang sangat rapi dan cantik itu, bukan hanya arsitektur khas Bali yang unik saja namun rumah-rumah di desa setempat diatur secara seragam. Ketika datang berkunjung ke Desa Adat Penglipuran, Anda akan merasa sedang berada di dimensi lain karena rumah-rumah berpagar sama hingga berpintu kembar.

Tampak rumah-rumah di desa ini tertata di kanan dan kiri jalan utama, berbatu senada dengan pintu atap berbatu. Bentuk jalanan yang menanjak ke atas juga membagi desa ke tiga bagian sesuai konsep Tri Hita Karana yang mengartikan hubungan manusia dengan sesama, manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhan.

Sebutan untuk tiga bagian desa tersebut adalah Tri Mandala, terdiri dari utama mandala, madya mandala, dan nista mandala.

Desa Trunyan di Bangli

Desa ketiga ini dapat dicapai dengan menggunakan perahu yang diharuskan untuk bisa sampai ke desa Trunyan melewati sebuah danau. Desa ini berda di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli tepatnya di timur Danau Batur.

Desa Trunyan memiliki keunikan tersendiri, yakni upacara kematian sangat berbeda di tempat lainnya yang ada di Bali. Di desa ini, terdapat tiga jenis kematian berbeda dengan tiga kuburan (sema).

Dikatakan jika salah seorang warga Trunyan meninggal secara wajar, mayatnya akan ditutupi kain putih, dilakukan upacara untuknya, kemudian ditempatkan tanpa dikubur di bawah pohon besar bernama Taru Menyan di sebuah lokasi dengan nama Sema Wayah.

Cerita berbeda jika penyebab kematian warganya tidak wajar, seperti akibat kecelakaan, bunuh diri, atau dibunuh orang, mayat tersebut akan diletakan di lokasi bernama Sema Bantas. Sementara, penguburan untuk bayi dan anak kecil, atau warga yang sudah dewasa tapi belum menikah akan diletakkan di Sema Muda (Rumah Miarta Yasa).

Editor : Miftahudin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network